Hadiri Rakernas Fork4si, Ina Rosana : Daerah Ingin BAKTI Akomodir Desa-desa non 3T
SEMARANG, McKabPaser- Untuk pertama kalinya sejak dilantik sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Paser, Ina Rosana mengikuti Rapat kerja Nasional yang dirangkai dengan Musyawarah Nasional Forum Kepala Dinas Kominfo se-Kabupaten/kota se-Seluruh Indonesia (ForK4SI) yang di gelar selama dua hari 4-5 November 2021 di Metro Park View Hotel, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Rakernas Fork4si yang dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini dihadiri Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan II Kemendagri-RI Iwan Kurniawan dan Asdep Koordinasi Tata Kelola Pemerintahan Kemenko Polhukam-RI Syaiful Garyadi bersama para Kadis Kominfo Kabupaten/Kota se-Indonesia baik yang hadir langsung maupun virtual.
Kepala DKISP Ina Rosana yang hadir langsung di acara ini mengatakan Rakernas FOR4SI ini merupakan agenda tahunan dan tempat pelaksanaanya disepakati secara bergiliran di setiap provinsi.
“Ini agenda tahunan, soal tempat, setiap tahun digilir berdasarkan kesepakatan peserta Rakernas,” kata Ina, Jumat (5/11/2021)
Untuk Rakernas Fork4si tahun ini, tema yang diusung adalah “Membangun dan Memperkuat Sinergitas Pusat dan Daerah Urusan Komunikasi dan Informatika’
Menurut Ina, yang juga Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Paser, dalam Rakernas ini banyak hal yang didiskusikan terutama problem yang dirasakan pemerintah kabupaten /kota yakni kebuntuan komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian Kominfo.
“Hampir semua pemerintah kabupaten/kota mengalami persoalan yang seragam yakni kebuntuan komunikasi dengan kementerian Kominfo, “katanya.
Persoalan yang lain, lanjut Ina, adalah bagaimana mengatasi desa-desa yang berada area Blank spot tetapi bukan kategori desa-desa 3T (Tertinggal, Terluar dan terdepan). Sementara Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang memiliki kewenangan ini masih mensyaratkan 3T untuk mengatasi desa-desa blank Spot .
“Harapan para peserta Rakernas, ada perubahan persyaratan yang ditetapkan BAKTI, agar desa-desa dia area blank spot tetapi bukan katergori 3T bisa diakomodir,” kata Ina.
Sementara jika mengatasi area blank spot dengan menggandeng operator seluler hampir tidak mungkin dilaksanakan karena operator seluler lebih mengutamakan prospek bisnisnya.
“Jika secara prospek bisnis tidak menguntungkan, tentu operator seluler akan berfikir,” kata Ina seraya menyebut masalah ini juga terjadi di Kabupaten Paser.
Menurut Ina, adanya Rakernas Fork4si, ini diharapkan kebuntuan komunikasi Pusat daerah bisa dipecahkan sehingga permasalahan yang dialami pemerintah Kabupaten /kota bisa segera diatasi,” katanya.
Pewarta : Ropii