Pemkab Paser Fasilitasi Peningkatan Pariwisata Tunden Nui
Tana Paser – Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muhsin Palinrungi, mengatakan Pemkab Paser akan mendukung setiap destinasi wisata yang dikembangkan masyarakat.
“Kita dukung setiap upaya yg dilakukan desa untuk mengembangkan sektor pariwisata,” kata Muhsin, Selasa (1/8).
Untuk kemajuan destinasi, salah satunya Tunden Nui yang berada di Desa Brewe Kecamatan Long Ikis, Disporapar Muhsin, akan memfasilitasi untuk pengembangan Pokdarwis.
“Kita juga bisa bantu untuk promosikan melalui sistem informasi manajemen pariwisata daerah (Simparda) yang kita miliki,” imbuhnya.
Memfasilitasi pariwisata alam, kata Muhsin, merupakan komitmen dari Bupati Paser dr. Fahmi Fadli yang tercantum dalam visi dan misi PASER MAS.
“Dalam misi Bupati Paser, Bupati memfasilitasi pariwisata alam ebagai upaya mendorong ekonomi kreatif,” ucap Muhsin.
Diketahui objek wisata Tunden Nui di Desa Brewe Kecamatan Long Ikis akan melengkapi fasilitas pendukung seperti spot swafoto, tempat bermain anak, hingga rumah ibadah.
Kepala Desa Brewe, Hayati, mengatakan pihaknya terus mempercantik objek wisata yang dikelola masyaraka setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kita akan tambah spot selfie (swafoto), tempat bermain anak, dan villa,” kata Hayati.
Tunden Nui merupakan destinasi wisata yang menyajikan pemandangan sunrise atau panorama terbitnya matahari. Di saat waktu tertentu, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan embun dari ketinggian.
Pembangunan villa, menurut Hayati, diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin menginap dan berlama-lama menikmati kesejukan dan kesegaran bukit Nui.
Hayati menambahkan, pihaknya juga akan melengkapi destinasi wisata tersebut dengan membangun kolam renang mini sehingga diharap dapat menarik minat wisatawan lokal dan luar daerah.
Tunden Nui, lanjut Hayati menerangkan, menawarkan pengunjung untuk menikmati alam terbuka, khususnya bagi mereka pecinta alam yang menyukai kegiatan perkemahan.
“Jadi kami menyediakan Camping Ground atau bumi perkemahan. Tempat ini pernah dikunjungi pecinta alam dari Balikpapan, Penajam, dan dari Kabupaten Paser,” ujarnya.
Berwisata ke Tunden Nui tidak akan merogoh kocek besar sebab dengan cukup membayar karcis Rp5 ribu, sudah bisa menikmati suasana pegunungan yang sejuk dan asri.
Hayati mengakui masih ada kendala yakni kondisi jalan yang belum baik untuk menuju ke sana. Oleh karena itu pemerintah desa setempat akan melakukan perbaikan jalan. Program perbaikan jalan sudah masukkan di Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2024.
Saat ini pemerintah desa setempat menyediakan fasilitas toilet dan parkir gratis, serta aula mini untuk berkumpul dan menggelar kegiatan. Rumah ibadah pun saat ini sedang tahap pembangunan.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i