Terkait Sumur Bor yang Mengeluarkan Gas, DLH Paser akan Menggelar Rapat dengan Instansi Terkait
Tana Paser-McKabPaser – Menindaklanjuti adanya sumur bor yang mengeluarkan gas, Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Paser akan menggelar rapat dengan instansi terkait untuk memastikan jenis gas alam tersebut.
“Kami segera menggelar rapat dengan instansi terkait untuk membahas masalah itu, ” kata Kepala DLH Achmad Sapari, Senin (28/3).
Menurut Safari, pihaknya sudah mengambil sampel untuk diuji di laboratorium. Kepentingannya untuk memastikan apakah gas tersebut berbahaya atau tidak dan apakah air yang keluar dari sumur bor tersebut aman untuk dikonsumsi.
“Jadi kami belum bisa pastikan apakah gas atau minyak yang keluar berbahaya atau tidak, kemudian apakah air yang keluar dari sumur bor itu aman untuk dikonsumsi, ” katanya.
Namun dari uji sederhana, Safari menduga gas alam tersebut kemungkinan besar adalah minyak bumi.
“Karena ketika mesin pompa dibuka (saat belum ada air keluar) atau saat mesin off, ketika pemantik api dihidupkan tidak ada sambaran api seperti jika kompor gas dihidupkan, tetapi sambaran api baru terjadi bersamaan mengalirnya air keluar dari pipa sumur bor, ‘jelas Safari.
“Yang pasti kita tunggu hasil uji laboratorium keluar, ” katanya.
Seperti diketahui, Rahadi, salah seorang warga Desa Krayan Bahagia Kecamatan Long Ikis mengabarkan adanya bau gas dari dalam lobang sumur bor yang digalinya pada Selasa (22/3/2022). Gas alam tersebut dapat memantik muncul nya api.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser dari hasil monitoring di lokasi bahwa gas yang dikeluarkan ketika di bakar menjadi api.
Sumur bor yang digali warga kedalamannya kurang lebih 73 meter dan di kedalaman 50 meter mesin sumur bor telah terpasang.
Dikhawatirkan aliran listrik sumur yang sudah masuk ke bawah sumur akan menibulkan api besar, maka untuk sementara dimatikan mesinnya.
Saat ini di lokasi sumur bor sudah dipasang garis pembatas oleh BPBD Paser.
Pewarta : Hutja Editor : Ropii