Pemda Paser Dorong Penguatan Koperasi Desa Dukung Pemerataan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan
TANA PASER — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya poin keenam: membangun dari desa sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta pengentasan kemiskinan.
Komitmen tersebut disampaikan Wakil Bupati Paser H. Ikhwan Antasari yang mewakili Bupati Paser dr. Fahmi Fadli dalam acara Seminar Koperasi dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional ke-78, di Pendopo Lou Bepekat, Selasa (29/7/2025).
Wabup menegaskan bahwa arah pembangunan Pemkab Paser selaras dengan visi Paser TUNTAS, yang dituangkan dalam misi RPJMD Kabupaten Paser, khususnya poin keempat, yakni mewujudkan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi produktif berbasis sumber daya lokal.

“Dengan hadirnya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), ini menjadi momentum kebangkitan koperasi di Indonesia sekaligus wadah bagi koperasi untuk berbenah dan memperkuat peran strategisnya,” ujar Ikhwan Antasari.
Ia mengajak seluruh pengurus koperasi yang hadir untuk memiliki komitmen kuat, integritas tinggi, dan loyalitas dalam membangun koperasi yang sehat dan berdaya saing.
Lebih lanjut, Pemkab Paser disebut terus berupaya mendukung keberlanjutan koperasi melalui pembangunan infrastruktur, khususnya peningkatan konektivitas antarwilayah.
Peningkatan akses jalan dinilai mampu mengurangi waktu dan biaya distribusi, memperlancar mobilitas penduduk dan barang, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi dan sosial.

“Bangkitnya koperasi diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan masyarakat, seperti menciptakan lapangan kerja, menekan angka pengangguran dan kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendorong peningkatan Indeks Desa Membangun,” jelasnya.
Wabup juga menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Paser telah mencapai capaian signifikan dalam status perkembangan desa. Tidak ada lagi desa dengan kategori tertinggal maupun sangat tertinggal.
Berdasarkan data terakhir, terdapat 10 desa berstatus berkembang dikisaran tujuh persen, 66 desa berstatus maju 47 persen, dan 63 desa berstatus mandiri 45 persen.
“Melihat capaian ini, kami optimistis desa-desa yang saat ini masih berstatus berkembang dapat naik kelas menjadi desa maju, bahkan mandiri di masa mendatang,” pungkasnya.