DP2KBP3A Paser Gelar Sosialisasi Pencegahan Kasus Kekerasan Perempuan

TANA PASER, MCKabPaser – Staf Ahli Bupati bidang Kesra, Arief Rahman, mewakili Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, membuka kegiatan sosialisai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penanganan tindak penanganan pidana orang, di ruang rapat Sadurengas Kantor Bupati Paser, Selasa (16/11/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser ini menghadirkan narasumber dari Lembaga Pos Bantuan Hukum advokat Indonesia, Lembaga FORKOMDA P3A Usuk Bulau Kabupaten Paser.

Staf Ahli Bupati bidang Kesra, Arief Rahman mengatakan sosialisasi ini merupakan langkah kedepan untuk perbaikan dalam rangka menurunkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. “Pertemuan ini juga untuk menyamakan persepsi stakeholder dalam upaya menurunkan kasus tindak kekerasan pada perempuan dan anak,” kata Arief Rahman.

Beradasarkan data DP2KBP3A Paser, terdapat 31 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2021.  Data tersebut diperoleh berdasarkan laporan masyarakat. “Tidak menutup kemungkinan yang tidak melapor banyak,” kata Arief.

Menurut Arief, Pemerintah Daerah harus berupaya mengurangi kasus kekerasan pada anak dan perempuan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini dinilai penting bagi pemangku kepentingan baik itu perangkat daerah terkait maupun lembaga non pemerintah atau pihak swasta.

Dikemukakan dia, perempuan dan anak memiliki hak memperoleh perlakuan khusus untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan. Dalam hal ini pemerintah wajib memberikan layanan dalam bentuk pengaduan, rujukan, pendampingan, dan bantuan hukum. “Dalam layanan apapun semua tidak memandang pria dan wanita,” katanya.

Misalnya dalam pengurustamaan gender ada perlakuan khusus dari Pemkab Paser seperti ruangan ibu menyusui di tempat umum dan lainnya. Ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada perempuan.

Arief berharap Pemkab Paser dapat maksimal untuk mengurangi kasus kekerasan pada perempuan dan anak. “Bisa kita tekan secara terpadu dan bersama-sama,” tutup Arief.

Pewarta : Adhitia, Editor : Hutja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *