Pemkab Paser Ikuti Evaluasi Implementasi Smart City Tahap Pertama

BALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser memaparkan penerapan program smart city  pada kegiatan evaluasi implementasi program kota cerdas (Smart City) tahap I yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di  ballroom The Meru Sanur Hotel, Denpasar, Bali, Selasa (25/6/2024). Kegiatan ini diikuti seluruh Pemerintah Kabupaten/kotapengembang program Smart City.

Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Paser, Arief Rahman, dan perwakilan perangkat daerah terkait.

Dalam paparanya, Kepala Diskominfostaper Paser Arief Rahman mengatakan penerapan Smart City di Kabupaten Paser mengusung konsep Smart Governance, Smart Economy, Smart branding, Smart Society, dan Smart  Living.

Smart Governance merupakan upaya Pemkab Paser untuk meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas melalui pengembangan beberapa aplikasi. Aplikasi yang sudah dibuat antara lain SRIKANDI, Simpadu, Simandiri, dan e-Presensi, aplikasi SIMPAS, pengembangan website perangkat daerah, kecamatan, dan kelurahan, serta antrian Puskesmas dan Rumah Sakit.

Sementara konsep Smart Branding merupakan upaya meningkatkan perekonomian melalui peran UMKM, koperasi, serta usaha jasa lain. Implementasinya melalui pengembangan kawasan wisata belanja Sungai Tuak, aplikasi SIMPARDA, pengembangan Aplikasi Perijinan Simyandu Berbasis IT.

Sedangkan Smart Economy untuk meningkatkan perekonomian melalui investasi swasta, meningkatkan perekonomian dengan menguatkan peran UMKM, koperasi, pariwisata, ekonomi kreatif, dan sektor pertanian. Untuk merealisasikannya, Pemkab Paser memberi kemudahan dalam Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah, pembangunan Aplikasi UMKM Taka dan Aplikasi Simpadataka.

Dalam konsep Smart Living, Pemkab Paser melakukan peningkatan infrastruktur, Fasilitas Perkotaan dan Utilitas Kota melalui meningkatkan pelayanan kesehatan, sarana perkotaan responsif gender.

Sedangkan konsep Smart Society dilakukan melalui peningkatkan mutu dan keunggulan pendidikan formal dan nonformal sejak usia dini hingga tingkat dasar, revitalisasi gedung sekolah sesuai standar kelayakan secara nasional, Meningkatkan upaya preventif dalam mitigasi bencana. Pemkab Paser juga mengangkat kesenian dan kebudayaan lokal, kegiatan kepemudaah, komunitas, minat dan hobi olahraga, pelayanan keluarga berencana ke seluruh lapisan Masyarakat, mendorong peran serta organisasi kemasyarakatan dalam keamanan dan ketertiban kota.

Terakhir, konsep Smart Environment, bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Paser menjadi Kabupaten yang bersih, indah dan ramah lingkungan melalui program mengurangi titik banjir, peningkatan kapasitas produksi dan kualitas air bersih serta perluasan distribusi air bersih, penyediaan ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah secara modern dan berkelanjutan, serta mengurangi Pencemaran Lingkungan.

Arief mengatakan, guna terwujudnya Smart City, Pemkab Paser telah melakukan pengembangan infrastruktur jaringan TIK, pengembangan e-Government, penyediaan layanan digital bagi masyarakat, peningkatan literasi digital masyarakat

Dalam penerapannya, kata dia, terdapat beberapa tantangan antara lain  terbatasnya anggaran, sumber daya manusia yang kompeten, dan kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pemanfaatan teknologi digital.

“Meskipun terdapat beberapa tantangan, kami optimis bahwa implementasi Smart City di Kabupaten Paser akan terus berkembang. Dengan adanya evaluasi ini, Diskominfostaper Paser dapat mendapatkan masukan dan saran untuk meningkatkan implementasi Smart City di masa depan,” ujarnya.

Sekda Paser Katsul Wijaya mengatakan, dari kegiatan evaluasi program Smart City tahap I tahun ini, ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti Pemkab Paser. Program untuk mendukung Smart City yang sudah dilakukan Diskominfostaper dan beberapa perangkat daerah terkait akan dievaluasi lebih lanjut.

“Tentu akan kita evaluasi. Hasil dari evaluasi tahap pertama ini akan ditindaklanjuti dan akan kembali dievaluasi di tahap kedua. Biasanya dilaksanakan di akhir tahun,” ujar Katsul.

Perangkat daerah yang hadir dalam kegiatan ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Rumah Sakit Umum Daerah Panglim Sebaya.

Pewata: Ahwan, Editor: Hutja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *