Pemkab Paser Bentuk KSB Sebagai Upaya Migitasi Berbasis Masyarakat
TANA PASER – Kabupaten Paser memiliki potensi terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, serta bencana lainnya. Untuk mengurangi risiko dan dampaknya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Dinas Sosial membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai upaya mitigasi atau mengurangi dampak bencana yang berbasis masyarakat.
KSB merupakan program penguatan kesiapsiagaan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana. Program ini mendorong terbentuknya kelompok masyarakat tanggap bencana yang mengendalikan dan memiliki sistem penanggulangan darurat secara swadaya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) yang digagas Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Paser, Ema Hermani.
Sebagai langkah awal, sosialisasi dan pembentukan KSB dilakukan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tanah Grogot pada 16 Juni 2025 dan di Desa Adang Jaya Kecamatan Long Ikis 28 Juli 2025.


Pada kesempatan itu Ema memaparkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus membentuk struktur organisasi KSB yang siap bertindak cepat dalam situasi darurat,” ujar Ema Hermani, Senin (28/7/2025).
Di Desa Rantau Panjang, kegiatan dihadiri tokoh masyarakat, pendidik, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Tim Penggerak PKK Desa Rantau Panjang. Turut hadir Kepala Desa Rantau Panjang, Sabri, Ketua BPD, dan relawan Tagana. Dalam kesempatan tersebut.


Sementara itu, di Desa Adang Jaya, kegiatan serupa juga dihadiri Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Paser, Agus Tosa. Ia mengapresiasi langkah Dinas Sosial karena telah membentuk KSB di desa-desa rawan bencana.
“Program ini sangat bermanfaat untuk membangun kesadaran dan kesiapan warga. Dengan adanya KSB, diharapkan masyarakat dapat lebih tanggap, mandiri, dan saling membantu ketika bencana terjadi,” kata Agus.
Pembentukan KSB di dua desa ini diharapkan menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Paser, sehingga ke depan semakin banyak masyarakat yang siap menghadapi potensi bencana di wilayahnya.