BeritaPemerintahan

Perekonomian Paser Tumbuh Positif, BI Dorong Pengembangan Sektor Non-Pertambangan

BALIKPAPAN – Perkembangan ekonomi di Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser secara umum berdasarkan asesmen Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, mengalami kondisi yang semakin membaik dan lebih optimis dibanding tahun 2023.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Paser sendiri dikuasai sektor pertambangan. Yakni sebesar 67 persen, disusul pertanian sebesar 17 persen, dan industri pengolahan sebanyak lima persen. Pertumbuhan ekonomi di Paser terbilang positif tapi cukup lambat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bobi Ariadi saat kegiatan Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan (DELTA) 2024 yang digelar Kantor Perwakilan BI Balikpapan dengan tema “Mempertahankan Stabilitas Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”, di Kantor Perwakilan BI Balikpapan, Selasa (3/12/2024) ).

Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Paser, Erwan Wahyudi, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rudiansyah, dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Abdul Kadir Sambolangi, menghadiri kegiatan tersebut.

Bobi Ardi menyebutkan, Fokus kebijakan moneter Bl diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Sementara kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu kebijakan makroprudensial Bl yaitu memberikan dukungan insentif giro wajib minimum bagi bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor Hilirisasi Minerba dan Pangan.

“Selain itu juga pada sektor Otomotif, Perdagangan, Listrik, Gas dan Air, sektor Pariwisata, Ekonomi Kreatif, serta UMKM melalui Kebijakan lnsentif Likuiditas Makroprudensial (KLM),” ujarnya.

Sementara itu, pertumbuhan PDRB Kab. Paser Tahun 2024 diperkirakan lebih tinggi dari 2023 dan lalu sedikit tumbuh melambat di 2025. Faktor pendorong pertumbuhannya yaitu sektor pertambangan seiring dengan produksi batubara tinggi di 2024 dan lalu sedikit terkoreksi di 2025 dan sektor Pertanian seiring membaiknya harga TBS.

Bobi menambahkan, BI Balikpapan siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dan Pemkab Paser, khususnya dalam mendukung akselerasi UMKM, pengendalian inflasi daerah, serta peningkatan digitalisasi sistem pembayaran.

Menyikapi hal tersebut, melalui Kepala DPTH Paser, Erwan Wahyudi, menyampaikan, Bupati Paser telah berupaya keras dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan perekonomian daerah, Fokus utama pengembangan ekonomi diarahkan pada sektor-sektor non-pertambangan.

“Termasuk pertanian, perkebunan, hortikultura, perikanan, dan pariwisata. Penyelenggaraan berbagai acara berskala provinsi di bidang pariwisata dan olahraga juga menjadi bagian dari upaya tersebut,” terangnya.

Kepala Dinas Perikanan Paser Rudiansyah berpendapat bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di sektor perikanan, akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pelatihan yang diberikan kepada nelayan, pembudidaya, dan pengolah hasil perikanan akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka, sehingga pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi rumah tangga dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paser,” tutupnya.

Total Views: 424 ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *