Tingkatkan Kemandirian, DP2KBP3A Paser Bekali Membatik Ecoprint kepada 34 Perempuan Warga Binaan Rutan
Tana Paser – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser berupaya memberdayakan perempuan melalui kegiatan pelatihan membatik ecoprint, seperti yang dilakukan pada perempuan warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II b Tanah Grogot, Jumat (21/02/2025).

“Kegiatan membatik yang kami laksanakan dalam rangka pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan sosial,” kata Kabid Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Paser, Rusnawati.

Melalui kegiatan yang diikuti 34 perempuan warga binaan rutan tersebut, kata Rusnawati, ia berharap dapat memiliki keterampilan membatik khususnya ecoprint serta menjadi sarana meningkatkan penghasilan keluarga mereka.

Batik ecoprint, lanjutnya, relatif mudah dikerjakan karena bahannya yang bersumber dari bahan alami dan mudah dijangkau yaitu melalui dedaunan seperti jati dan pakis.

Meskipun ecoprint telah dikenal luas di Kalimantan Timur khususnya di Paser, namun teknik ini masih belum begitu populer.

“Oleh karena itu, tim pembina terus mengenalkan dan mempromosikan ecoprint agar masyarakat, khususnya pemuda dan pelaku UMKM, dapat mengembangkannya menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Rusunawati.

Kepala Rutan Tanah Grogot, Sukarna, menyampaikan apresiasi kepada tim Pemberdayaan Perempuan yang telah memberikan pelatihan dan pembinaan bagi warga binaan.
“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini karena memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan perempuan,” ujarnya.

Melalui program ini, diharapkan para warga binaan perempuan dapat lebih siap menghadapi kehidupan di luar rutan dengan keterampilan yang berguna, sekaligus membantu memperkenalkan ecoprint sebagai salah satu potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Paser.

Salah satu warga binaan, Ica, juga mengungkapkan rasa syukur atas pelatihan yang diberikan.
“Saya sangat berterima kasih atas adanya pembinaan seperti ini. Kegiatan ini membantu kami untuk mendapatkan keterampilan yang bisa dijadikan modal usaha setelah bebas nanti,” ujarnya.
Pewarta: Machmud, Editor: Hutja