Survei PISA Pendidikan Indonesia Naik, Tingkatkan Budaya Baca wujudkan Pendidikan Berkualitas
Tana Paser – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah merilis hasil studi kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022. PISA merupakan survei internasional yang mengukur tingkat literasi matematika, membaca, dan sains. Studi kualitas pendidikan ini dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Perilisan hasil studi ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Hasil studi PISA 2022 menunjukkan hasil belajar Indonesia naik 5 sampai 6 peringkat dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian tertinggi secara peringkat selama Indonesia mengikuti PISA.
Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development, OECD), Andreas Schleicher memuji ketangguhan sistem pendidikan Indonesia, terutama di saat pandemi Covid-19. Beberapa tahun terakhir ini menurutnya merupakan masa yang sangat sulit. Namun, peserta didik Indonesia secara umum berhasil mempertahankan kualitas hasil pembelajaran dalam nilai PISA mereka.
Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Paser, Kasrani Latief, menyampaikan “Terima kasih dan penghargaan kepada para guru yang telah memberikan dukungan yang baik selama pandemi Covid 19, terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan fasilitasi pembelajaran kepada siswa, serta terima kasih kepada siswa yang telah belajar dengan baik walaupun dalam kondisi Pandemi”.
Namun Kasrani Latief mengingatkan “Jangan sampai kita terlena karena naiknya peringkat PISA Indonesia. Namun yang patut untuk diperhatikan adalah perubahan skor yang terjadi tiap tiga tahun, untuk itu mari kita bersama-sama merapatkan barisan untuk meningkatkan peringkat PISA di tiga tahun berikutnya”.
Menurutnya beberapa langkah yang harus dilakukan “Pertama Pemerintah perlu menguatkan Kurikulum Merdeka dengan menyederhanakan materi kurikulum agar guru lebih fokus pada pembelajaran yang lebih bermakna dan lebih mendalam, terutama untuk menguatkan literasi dan numerasi murid sehingga terwujud pembelajaran yang lebih mendalam, interaktif, dan berbasis proyek.”
Kedua Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan-pelatihan kepada semua level Guru mulai PAUD sampai dengan SMA/MK/MA”. Ketiga, Mendorong kepedulian orang tua pada pendidikan. Keempat Penyedian Akses pada teknologi dan perangkat pembelajaran yang lebih baik. Kelima, Peningkatan Budaya membaca di masyarakat.” Insya Allah kami Optimistis Indonesia Bisa Samai Skor PISA Negara Maju di 2045. Mengakhiri penjelasannya.