Diskominfostaper Dampingi Desa Terapkan Aplikasi Satu Data
Tana Paser – Aplikasi portal satu data Kabupaten Paser, tampaknya bakal diterapkan hingga ke pemerintahan tingkat desa. Hal ini ditandai dengan dimulainya kegiatan pendampingan aplikasi tersebut oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) ke sejumlah desa.
“Selama dua pekan ke depan, kami melakukan pendampingan,” kata Kepala Bidang Statistik Dan Persandian Diskominfostaper Puji Widyastanti di sela-sela kegiatan pendampingan di Desa Padang Jaya Kecamatan Kuaro, Selasa (16/7/2024).
Menurut Tanti- panggilan akrab Puji Widyastanti- kegiatan pendampingan ini merupakan kegiatan lanjutan tahun sebelumnya terkait pengimputan data mulai dari tingkat desa hingga kecamatan.
Selama melakukan pendampingan, kata Tanti, banyak kendala atau kesulitan yang dihadapi pemerintah desa seperti belum siapnya sumber daya manusia (SDM), kondisi jaringan internet serta perangkat lunak yang digunakan.
“Kendala yang dihadapi desa hampir sama seperti dialami Desa Janju dan Padang Jaya,’’ papar Tanti.
Soal kendala itu dibenarkan Sekretaris Desa Janju, Yusni dan Kepala Desa Padang Jaya Dzikri Zulkarnain. Keduannya mengaku saat ini belum bisa menyiapkan operator aplikasi satu data karena keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi .
“Kami masih konsultasi dengan dinas terkait karena operator harus dibekali tambahan pendidikan atau ketrampilan , “ kata Yusni
Soal aplikasi satu data ini, Yusni mengaku belum mengetahui gambaran atau tampilan data yang disajikan dalam aplikasi satu data. Apakah berbeda atau sama dengan data pada aplikasi yang sudah ada sebelumnya seperti KTP, pemberian bantuan sosial, perkembangan penduduk di suatu wilayah maupun kondisi daya beli (Transaksi) Masyarakat.
“Terus data mana yang akan digunakan, secara bersamaan atau memilih salah satu,” kata Yusni.
Kepala Desa Padang Jaya, Dzikri Zulkarnain, juga berpandangan sama dengan Yusni.
Menurut Dzikri, apakah data yang ditampilkan dalam aplikasi satu data dalam bentuk angka, grafik atau table.
Soal tenaga operator yang menjadi kendala desa, Tanti meminta pihak desa agar tidak perlu khawatir karena dalam penginputan aplikasi satu data, operator tetap dipantau kecamatan dan Kabupaten.
“Tenaga operator data tidak perlu merasa khawatir karena dalam penginputan data tetap dalam pantauan Kecamatan Dan Kabupaten, kami juga siap menerima konsultasi dari desa setiap saat jika mendapatkan kesulitan. ‘’ katanya.
Tampilan data nantinya dapat menyesuaikan dengan mudah untuk dipresentasikan dan dibagi pakaikan oleh para pengguna data.
Pewarta : Agung P, Editor : Ropi’i