Berita

Pemkab Paser Gelar Rakor dan Sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan

Tana Paser – Dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang makanan, Pemerintah Kabupaten Paser menggelar Rapat Kordinasi (Rakor) dan sosialisasi ‘Gerakan Selamatkan Pangan’ di gedung Awa Mangkuruku, Senin (25/08/2025).

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan ini juga dinamai Paser Be salaman atau Paser berbagi dan Selamatkan Pangan.

Mewakili Bupati Paser, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Ina Rosana mengatakan, fokus utama gerakan ini pada dua pendekatan utama.

“Pendekatan pertama dengan mencegah terjadinya kemubajiran atau pemborosan pangan melalui upaya sosialisasi, promosi dan advokasi kepada seluruh pihak,” kata Ina.

Pendekatan kedua, lanjut Ina, dilakukan melalui kegiatan fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Fasilitasi dilakukan sebagai dengan menjalin para donatur dan penggiat selamatkan pangan melalui gerakan selamatkan pangan pangan berlebih.

“Hal itu dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya penanganan kerawanan pangan dan gizi serta untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan pangan dan perbaikan lingkungan di Kabupaten Paser,” ucap Ina.

Untuk menggerakkan ini, kata Ina, memerlukan komitmen dan sinergitas semua elemen masyarakat mulai dari akademisi, bisnis, komunitas pemerintah dan media dalam mencegah terjadinya pemborosan pangan dan pemanfaatan pangan berlebih untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

“Mari bersama-sama utuk menanamkan rasa menghargai makanan yang sudah diproduksi oleh para petani. Semoga tidak ada lagi sampah berupa makanan yang dimakan masing-masing pada acara makan prasmanan maupun nasi kotak misalnya ya dan lain-lain tidak ada makanan yang mubazir, terbuang atau menjadi boros pangan,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, Taharuddin, mengatakan pertemuan kali ini dilaksanakan guna membangun sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder yang terlibat dalam upaya mencegah penyusutan produksi dan pemborosan pangan.

“Kami terus mendorong penguatan tim gerakan selamatkan pangan yang terdiri dari akademisi, praktisi, bisnis, Komunitas pemerintah dan media.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan perbaikan Iingkungan dengan memastikan ketersediaan pangan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehat, aktif dan produktif untuk Paser,” katanya.

Ia berharap dari sosialisasi ini dapat mengedukasi dan mengimpliementasikan ke masyarakat termasuk kepada pelajar.

“Agar mereka memahami dan menerapkan pentingnya gerakan selamatkan pangan dengan budaya stop poros pangan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

“Kita juga ingin memberikan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan Gerakan selamatkan pangan dengan slogan paser be salaman paser berbagi dan selamatkan pangan dan menggerakkan kesadaran untuk mendonasikan pangan yang berpotensi berlebih yang masih layak dikonsumsi untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.

Menurut kajian Bappenas tahun 2021, sekitar 23 sampai 48 juta ton per tahun atau setara dengan 115-184 kg per kapita pertahun, yang berarti setiap orang menyumbang lebih dari 1 kwintal sampah pangan pertahunnya.

Berdasarkan data komposisi sampah berdasarkan jenis sampah dari dinas lingkungan hidup Kabupaten Paser sebesar 46,12% merupakan jenis sampah dari sisa makanan, kita berupaya menekan untuk menurunkan 5-7% pertahun sampah sisa makanan.

Pewarta: Asmadi, Editor: Hutja

Total Views: 8

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − 2 =