PMI Paser Krisis Darah, Pendonor diimbau Aktif Mendonor

Tana Paser – Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Paser mengalami pengurangan dikarenakan terjadinya peningkatan penggunaan darah untuk kebutuhan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya dalam beberapa hari terakhir.

“Per hari ini, tersisa 26 kantong darah terdiri dari 19 kantong darah golongan A dan 7 kantong darah golongan O,” kata Ketua UDD PMI Paser, dr. Achmad Hadiwijaya, Kamis (11/1).

Berdasarkan catatan PMI Paser, pada 7 Januari 2024 lalu terdapat 70 kantong darah terdiri dari 38 darah golongan A, 11 darah golongan B, 18 kantong golongan O, dan 3 kantong golongan AB.

Hadiwijaya mengakui memang terjadi peningkatan permintaan darah dalam beberapa hari terakhir.

“Pengurangan stok darah dikarenakan banyak permintaan pasie RSUD Panglima Sebaya seperti untuk cuci darah,” katanya.

Pada akhir 2023 lalu stok darah di PMI Paser terbilang aman. Kenaikan permintaan baru terjadi  pada bulan Januari 2024.

Hadiwijaya mengatakan sebenarnya kekurangan kantong darah bisa terpenuhi dengan adanya donor pengganti yang disiapkan dari pihak pasien.

“Pasien yang mendapat donor darah, mencari donor pengganti dari keluarga, teman, dan kerabatnya. Ini bisa menutupi kekurangan stok yang digunakan,” ujarnya.

Namun sayangnya, kata Hadiwijaya, tidak semua pasien bisa melakukan hal tersebut. Ia mencatat, dari kantong darah yang digunakan, tidak lebih dari 5% kantong darah kembali ke PMI.

Dengan 26 kantong darah yang ada saat ini, Hadiwijaya menyebutnya masih bisa dikendalikan. Apabila kondisi sudah mendesak, PMI Paser bakal aktif melakukan jemput bola untuk kegiatan donor darah.

Ia mengimbau para pendonor aktif mendonorkan darahnya sesuai siklus donor. PMI juga akan memenuhi kekurangan dengan kegiatan donor darah yang dilakukan PMI di perkantoran, yayasan, dan organisasi masyarakat.

Diketahui kebutuhan darah di RSUD Panglima Sebaya setiap tahunnya yakni 6.000 kantong darah, atau setiap 500 kantong darah setiap bulannya.

 “Namun ini mulai meningkat sampai 600 kantong darah per bulan. Harapan kami pendonor aktif dan kami juga melakukan donor darah di beberapa tempat,” tutupnya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *