BeritaPemerintahan

TPID Tiga Daerah Sepakati Penguatan Sinergi dan Peran BUMD dalam Pengendalian Inflasi

DENPASAR – Dalam upaya memperkuat strategi pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan di tingkat daerah, Bank Indonesia Balikpapan menggelar kegiatan Capacity Building dan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser, di Denpasar Bali, Jumat (24/10/2025).

Kegiatan bertajuk “Penguatan Sinergi TPID dan Optimalisasi Peran BUMD untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Secara Berkelanjutan” tersebut menjadi wadah penting untuk menyelaraskan kebijakan antar daerah dalam menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan.

Mewakili Bupati Paser, Sekretaris Daerah Kabupaten Paser, Katsul Wijaya, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Paser terus berupaya menjalankan berbagai program pengendalian inflasi berbasis potensi lokal, salah satunya melalui pengembangan sektor peternakan dan pertanian.

“Saat ini sudah berjalan kegiatan peternakan ayam petelur yang mampu berkontribusi terhadap kebutuhan telur di Kabupaten Paser. Selain itu, beberapa desa seperti Padang Jaya, Selerong, dan Klempang Sari juga mengembangkan peternakan ayam pedaging,” ungkap Katsul.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tengah merencanakan kawasan pertanian yang terintegrasi yang mencakup peternakan, perkebunan, dan pertanian, sebagai langkah meningkatkan hasil produksi daerah.

Selain itu, program “Paser Bertelur” yang diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK bekerja sama dengan pemerintah daerah juga menjadi salah satu inovasi dalam mendukung ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

“Melalui kegiatan budidaya ayam petelur oleh pengurus PKK di tingkat desa, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk keluarga dan masyarakat. Ke depan, OPD terkait akan menyusun program lanjutan untuk mendukung pengendalian inflasi ini,” kata Katsul.


Dalam forum tersebut, TPID Kota Balikpapan, Kabupaten PPU, dan Kabupaten Paser menyepakati tiga komitmen bersama dalam penguatan sinergi kebijakan pengendalian inflasi daerah.

Pertama, memperkuat peran Perumda dan BUMDes sebagai mitra strategi dalam penyediaan, pengolahan, dan distribusi bahan pangan pokok antar dan/atau intra daerah. Komitmen tersebut mencakup dorongan terhadap penyertaan modal produktif, peningkatan kapasitas produksi, serta pemanfaatan teknologi untuk menciptakan rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan.

Kedua, mengoptimalkan pelaksanaan Kerja Sama Antardaerah (KAD) guna menjamin pasokan komoditas strategis, memperluas jaringan distribusi ke pasar premium dan modern, serta mendorong integrasi antar wilayah untuk menekan fluktuasi harga pangan.

Ketiga, menetapkan Forum Koordinasi Rutin TPID Balikpapan, Paser, PPU sebagai wadah strategis untuk sinkronisasi kebijakan, pertukaran data harga dan pasokan, serta perumusan inovasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat regional.


Katsul berharap, sinergi tersebut dapat memperkuat kolaborasi antar daerah sekaligus memastikan keberlanjutan program pengendalian inflasi hingga ke tingkat desa.

“Selain dari APBD, dana desa juga diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan. Diharapkan, pemerintah desa dapat bersinergi dengan OPD terkait agar kontribusi terhadap pengendalian inflasi semakin nyata,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *