Eksostisme Perjalanan Tim Media Center Paser Menuju Kampung Mului
TANA PASER, MCKabPaser – Ruas jalan yang sempit, tebing di kanan kiri jalan dan bertanjakan, menyambut kedatangan Tim Media Center Kominfo Paser saat di perjalanan menuju dusun Mului, sebuah dusun pedalaman di Desa Swan Slutung Kecamatan Muara Komam pada Kamis (27/08/2020).
Jalan yang berlumpur membuat kendaraan kami harus ekstra hati-hati. Jika tidak, kendaraan akan terjerembab ke sisi tebing dan jurang. Belum lagi beberapa jembatan kayu yang saat kami lintasi, serasa ingin ambruk.
Maka, kendaraan kami pun melintas dengan sangat pelan dan penuh perhitungan. Saat melintas jembatan, memaksa seisi kendaraan harus turun. Karena dikhawatirkan jembatan yang dilewati akan ambruk.
Kampung Mului sendiri berada di ketinggian sekitar 320 meter di atas permukaan laut. dari kecamatan Muara Komam sekitar 2 setengah jam untuk tiba di Kampung ini. Untuk sampai di sana kami melewati belantara hutan.Nyaris hampir tidak ada rumah di sepanjang perjalanan.
Kunjungan Pemkab Paser yang diketuai Sekretaris Daerah Katsul Wijaya ke Dusun Mului kali ini dalam rangka mengikuti peresmian rumah Singgah di dusun itu. Sebelumnya kami telah mengikuti kegiatan persemian jembatan di Desa Swan Slutung dan peninjauan jembatan yang rusak.
Pukul 16.30 Wita kami tiba di Dusun Mului. Tim Media Center berisitirahat sebentar. Baru setelah salat Isya, kami mengikuti peresmian rumah singgah oleh Sekda Paser. setelah itu, kami menikmati alunan music gambus dan tabuhan gendang khas Mului, serta tari-tarian yang diperagakan penari-penari remaja setempat.
Selain tim Media Center Kominfo dan Humas Paser, turut dalam perjalanan kami Sekda Paser Katsul Wijaya, Camat Muara Komam Abdul Rasyid, para Kepala perangkat daerah.
Di sela kunjungannya, Sekda Paser Katsul Wijaya mencerita pengalamannya saat berkunjung ke dusun Mului ini.
“Perjalanan cukup melelahkan, kondisi beberapa tahun terakhir, pasca selesainya aktivitas perusahaan kayu disini, kondisi jalan kurang terawat, kurang dilakukan pemeliharaan sehingga seperti yang kita jalani tadi,” kata Katsul.
Katsul mengakui dengan rombongan jumlah besar sangat sulit untuk melalui perjalanan, dengan kondisi jalan yang seperti itu.
“Banyak jalanan yang dekat jurang dan kondisi jalan sebagian longsor sehingga berpengaruh terhadap kualitas jalan, dan beberapa jembatan yang keliatan bagus tetapi kita mengalami kesulitan untuk melewatinya menggunakan kendaraan,” ungkap Katsul.
Pemerintah kabupaten Paser akan melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk desa masyarakat desa Mului.
“Beberapa OPD terkait dapat hadir, bersama bisa melihat langsung dalam rangka memberikan fasilitas yang bermanfaat struktur untuk ke lokasi murni, sebagaimana kita ketahui dusun Mului ini telah ditetapkan masyarakat hukum adat Mului,” kata Katsul.
Katsul mengakui sekitar 3 tahun lalu dirinya pernah ke dusun Mului ini dan akses jalan di desa lebih rusak daripada saat ini.
“Ada dua alternatif perjalanan yaitu dari Muara Komam dan satu lagi melalui simpang Lombok, tetapi kondisi jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” tutur Katsul.
Dalam perjalanan ini Katsul berharap para perangkat daerah, khususnya kepala Dinas Pekerjaan Umum(PU) untuk membuat rencana memperbaiki jalan ini.
“Bisa jadi kita usulkan dari dana APBN atau dana Provinsi, Karena anggaran telah berjalan, semoga bisa di anggarkan tahun 2021, kalau tidak di anggaran Provinsi kita akan komunikasikan dana APBN,” tutup Katsul.
Esok harinya, Tim Media Center berkesempatan menaiki bukit di Mului, atau terkenal dengan gunung lumut. Untuk sampai di sana, kami juga harus melewati jalanan yang sempit dan penuh curam di sisi kanan dan kiri jalan. Kami juga menyempatkan diri untuk mengujungi benda pusaka yang ada di dusun ini.