Pemkab Paser – UGM Diseminasi Penanganan Malaria

TANA PASER, MCKabPaser – Pemerintah Kabupaten Paser bersama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada menggelar rapat diseminasi penanganan malaria, di ruang Sadurengas, Selasa (09/03/2021).

Kepala seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Paser Eko Ariyanto mengatakan kasus malaria paling banyak berasal dari perambah hutan atau orang yang membuka hutan.

Menurutnya upaya pencegahan penyakit malaria dilakukan melalui skrining plasmodium yang menyebabkan malaria.

“Misal jika ada yang positif ada plasmodium, sepanjang tidak ada perantara nyamuk tidak masalah, kata Eko.

Oleh karena itu sebelum masuk ke hutan, masyarakat sebaiknya melakukan skrining untuk mengetahui plasmodiumnya dalam tubuh.

“Jika ada harus diberikan pengobatan,” katanya.

Hal kedua yang dapat dilakukan perambah hutan yaitu setelah keluar dari hutan hendaknya melakukan pemeriksaan laboraturium mikroskopis atau Rapid Diagnosis test (RDT).

“Jika positif dilakukan pengobatan, dan kelambu dibalikkan ke pos Peminjaman Lambu Malaria (Jamburia),” kata Eko.

Eko mengatakan upaya Pemkab Paser dalam mencegah malaria yakni dengan melakukan Mass Blood Survey (MBS), yaitu pemeriksaan di daerah yang mengalami peningkatan kasus malaria.

MBS merupakan pemeriksaan darah kapiler kepada seluruh masyarakat yang ada di suatu daerah.

“Hal ini efektif dalam penurunan kasus malaria,” terangnya.

Dikemukakan Eko terdapat 3 wilayah di Kabupaten Paser yang rentan terjadi penularan malaria yakni Muara Komam, Mendik, dan Kayungo.

Pemkab Paser melalui Dinas Kesehatan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit tersebut.

“Kami akan mensosialisasinya lintas sektor pada desa yang kasus tinggi, ,” ujar Eko.

Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan UGM akan menjadi acuan Pemkab Paser dalam mengeliminir malaria.

Untuk kedepan, pihak puskesmas akan memaksimalkan tenaga cros ceker malatia yang ada di laboraturium Kabupaten Paser.

“Di sana kita akan melakukan Pemantapan Mutu Ekternal (PME) yang merupakan pemeriksaan slide malaria yang diuji silang,” tutup Eko.

Foto : Riski

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/