Pemkab Paser Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting
TANA PASER, McKabPaser – Mewakili Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya memimpin rapat koordinasi terkait komitmen Perangkat Daerah dalam penyusunan rencana kerja percepatan penurunan stunting di Kabupaten Paser. Rapat Korodinasi dilaksanakan di Ruang Rapat Sadurengas Kantor Bupati, Selasa (26/04/2022).
Hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Romif Erwinadi, Ketua Tim Penggerak PKK Paser Sinta Fahmi Fadli, Kepala Dinas Kesehatan dr. I Dewa Made, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Amir Faisol dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taharuddin
Sekda Paser Katsul Wijaya mengatakan rapat ini dilaksanakan untuk menyatukan komitmen Perangkat Daerah untuk menyusun rencana kerja percepatan penurunan stunting di Kabupaten Paser. Dimana Pemerintah Kabupaten Paser menargetkan di tahun 2024 penurunan stunting mencapai 14 persen.
“Hal ini (penurunan angka stunting) merupakan salah satu program Nasional dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia,” kata Katsul.
Dengan adanya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan Presiden tersebut memberikan payung hukum bagi Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018
Katsul menjelaskan hingga awal tahun 2022, masih terdapat dua puluh desa se-Kabupaten Paser yang menjadi fokus intervensi pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi yang tersebar di beberapa kecamatan
Ia pun mengatakan Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Paser dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap desa yang terdiri dari tiga orang yaitu bidan/ perawat, Kader PKK, dan Kader KB yang bertugas mendampingi mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, ibu pasca keguguran, ibu menyusui, dan Balita (Anak di Bawah Lima Tahun)
“Kita galakkan vaksinasi secara masif untuk masyarakat, termasuk vaksinasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui, yang menjadi sasaran utama dari percepatan penurunan stunting” Ucap Katsul Wijaya
Masalah stunting ini lanjut Sekda harus selalu mendapat perhatian karena merupakan aset kedepan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Paser yang sesuai misi PASER MAS yaitu meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing
Katsul mengimbau untuk seluruh Perangkat Daerah yang terkait agar berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Paser untuk memetakan program, kegiatan dan anggaran terkait penurunan stunting.
“Perencanaan penting untuk mengetahui rencana yang kita ambil kedepan,” ucapnya
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Paser Amir Faisol menambahkan saat ini di Kabupaten Paser sendiri sudah mulai menggunakan aplikasi elsimil dari BKKBN yaitu aplikasi yang di gunakan calon pengantin dan memberi informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1.000 hari kehidupan
“Aplikasi ini seperti aplikasi peduli lindungi dan kami akan berkomiten serta butuh dukungan dari OPD lain dalam mencegah stunting di Kabupaten Paser” Jelas Amir. (Tim Media Center Diskominfostaper Paser)