Diskominfostaper Paser Kembali Lakukan Pembinaan KIM, Kali ini di Desa Kendarom

Tana Paser – Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten kembali melakukan pembinaan sekaligus pelatihan jurnalistik bagi pengurus Komunitas Informasi Masyarakat (KIM). Kegiatan tersebut kali ini dilaksanakan di Desa Kendarom Kecamatan Kuaro, Jumat (8/11/2024).

Pembinaan dilakukan Sub Koordinator Kemitraan dan Pemberdayaan Komunikasi, Syarif Abdillah, dan Sub Koordinator Media Publik, Ropi’i.

“KIM berfungsi sebagai jembatan informasi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat di desa,” kata Sub Koordinator Kemitraan dan Pemberdayaan Komunikasi, Syarif Abdillah.

Sebelumnya Diskominfostaper Paser telah melakukan kegiatan serupa di Desa Damit Kecamatan Paser Belengkong pada Selasa (5/11/2024).

Materi kegiatan di Kendarom kali ini tidak berbeda dengan desa lain yakni literasi digital dan pelatihan jurnalistik bagi pengurus KIM.

“Harapannya nanti pengurus KIM bisa membuat berita pembangunan dam potensi desa. Tidak harus sempurna untuk tahap awal, yang penting bisa mengetahui dasar penulisan,” ucapnya.

Sub Koordinator Media Publik, Ropi’i, menyampaikan materi tentang literasi digital dan bahaya hoaks.

Dikemukakannya, produksi hoaks atau kabar bohong atau ujaran kebencian biasanya meningkat di tahun politik, seperti saat ini menjelang pemilihan kepala daerah.

“Hoaks menjadi salah satu cara untuk menyerang salah satu calon kepala daerah yang menjadi lawan politiknya, tujuannya untuk mempengaruhi calon pemilih, ” Katanya.
Kondisi ini, kata dia, bisa merusak demokrasi yang semestinya mereka saling beradu gagasan, bukan saling menyerang dengan hal-hal yang tidak subtansif.
Ia memaparkan ciri -ciri berita yang terindikasi hoaks , misal, Judulnya bombastis dan tidak jelas keterangannya atau dalam dunia jurnalistik tidak memenuhi unsur 5W dan 1 H.

Sebagai gambaran, pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2024 sebanyak 221 juta / 79,5 %. dengan penduduk Indonesia sebanyak 278 Juta jiwa.

Dari jumlah tersebut, ada 191 juta orang yang menggunakan media sosial, 139 juta diantaranya pengguna Youtube, 122 juta pengguna Instagram, 118 juta pengguna Facebook, 116 juta pengguna Whatsapp, dan 89 juta pengguna Tiktok.

Banyaknya pengguna media sosial, kata Ropi’i, membuat pemerintah perlu memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat.

“Yang bisa kita lakukan kalau mendapat informasi, cek dulu kebenarannya, jangan langsung percaya. Jadi informasi harus disaring sebelum share,” ujarnya.

Kepala Desa Kendarom, Syaifullah, menyambut baik kegiatan yang digelar Diskominfostaper. Apalagi KIM di desanya sudah lama terbentuk pada 2019.

“Saya harap pengurus KIM bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk menambah wawasan tentang pengelolaan informasi,” kata Syaifullah.

Ia menginginkan kedepan KIM dapat menjadi mitra pemerintahan desa dalam mengedukasi masyarakat melalui informasi-informasi yang bermanfaat dan positif.

Sekretaris Desa Kendarom, Agus Mardekansyah, menambahkan keberadaan KIM penting bagi desa untuk menyampaikan informasi yang ada di desa.

“Dari pelatihan ini harapan kami anggota KIM bisa mengelola informasi yang ada di desa untuk disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Agus berharap pelatihan ini tidak hanya sekali. Setelah pertemuan ini ia mengharapkan anggotanya bisa berkonsultasi pengelolaan informasi atau berita dengan Diskominfostaper.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/