DP2KBP3A Paser Minta Puskesmas Standarisasi Layanan Ramah Anak
Tana Paser – Standarisasi puskesmas ramah anak yang diikuti Puskesmas Pasir Belengkong akan menjadi nilai tambahan bagi Kabupaten Paser dalam penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol, mendorong pusekesma lain dapat melakukan standarisasi puskesmas ramah anak sehingga Paser dapat naik kelas ke tingkat selanjutnya dalam penghargaan KLA.
“Paser tujuh kali dapat penghargaan KLA Tingkat Pratama, tentu standarisasi ini akan jadi nilai tambahan dan bisa mendorong kita dapat KLA Tingkat Madya,” kata Amir usai audit daring standarisasi Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) Pasir Belengkong, Jumat (20/9/2024).
Dalam audit daring yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) RI, pimpinan puskesmas, dr. Raden Ahmad Yusuf memaparkan tentang layanan di puskesmas ini. Kementerian juga melakukan audit virtual ruangan puskesmas guna memastikan sarana di layanan tersebut memenuhi standar ramah anak.
Amir mengatakan puskesmas disebut ramah anak apabila layanan dan sarananya memerhatikan aspek-aspek kebutuhan anak. Bukan hanya di internal puskesmas, lingkungan sekitar juga harus mendukung terwujudnya layanan ramah anak.
“Misal di sekitar tidak ada promosi rokok atau pedagang harus memerhatikan Kesehatan anak dalam menjual barang yang dijualnya,” ujarnya.
Saat ini, kata Amir, baru Puskesmas Pasir Belengkong yang menjalani standarisasi puskesmas ramah anak. Ia mendorong puskesmas lain, sekolah, dan rumah ibadah, dapat memenuhi hak-hak anak baik dari sisi sarana dan prasarana maupun layanan yang memerhatikan hak-hak anak.
Lanjut Amir, Undang-undang Nomor 35 tahun tahun 2014 tentang perlindungan anak mengamanahkan pemerintah untuk memenuhi hak-hak anak.
“Kami mengajak semua pihak dapat berkontribusi menciptakan lingkungan yang ramah anak sehingga hak-hak mereka untuk tumbuh dan berkembang dapat mereka terima dengan baik,” tutup Amir.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i