Anyaman Purun Tepian Batang, Masuk dalam Enam Produk Unggulan Terbaik Kaltim
Tana Paser — Desa Tepian Batang Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser berhasil masuk dalam 6 besar pada lomba produk unggulan desa se-Kalimantan Timur tahun 2025.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim selaku penyelenggara lomba menggelar penilaian di kantor Desa Tepian Batang, Kamis (07/07/25).
Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan DPMPD Kaltim, Aswnada, mengatakan saat ini sudah ditentukan enam produk unggulan terbaik di Kaltim, dua diantaranya dari Kabupaten Paser yakni produk unggulan Desa Tepian Batang dan Desa Uko.

Produk unggulan Desa Tepian Batang berupa Anyaman Gurun dan produk unggulan Desa Uko berupa Sambal Takalato.
Aswanda mengapresiasi capaian itu. “Artinya, Paser memborong prestasi. Sementara kabupaten lain seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu belum mendapatkan tempat. Ini tentu sebuah pencapaian luar biasa,” katanya.
Dalam lomba ini hadir tim penilai dari Sekertariat Daerah, DPMPD, Tim Pendamping Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kaltim, serta unsur Pekerja Sosial Masyarakat (PSM),

Dia mengaku terkesan dengan inovasi produk purun yang telah dihasilkan di Desa Tepian Batang seperti tikar, tas, dompet, dan kerajinan lainnya. “Semua produk luar biasa.Ini adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan desa bisa berjalan dengan baik,” puji Aswanda.
Aswanda berharap, produk unggulan di Tepian Batang tidak hanya dikembangkan untuk kepentingan lomba, tetapi terus berkelanjutan dan menjadi bagian dari ekonomi lokal.

Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid mengatakan, enam produk unggulan yang dinilai oleh Kelompok Inovasi Produk Inovatif dalam lomba ini, membuktikan bahwa visi dan misi nasional bukan sekadar wacana, tapi nyata dalam bentuk karya.
“Bayangkan, satu produk saja jika menembus pasar bisa bernilai lebih dari dua puluh juta, bahkan bisa jauh lebih besar,” katanya.
Lanjut Rasyid mengatakan, keberhasilan ini bukan sekedar materi yang didapat, melainkan gambaran bahwa kreativitas lokal bisa bersaing dan bersinar.

“Mari kita buktikan bahwa dari Tanah Grogot, dari Paser, kita bisa jadi yang terbaik. Produk lokal kita bukan hanya layak jual, tapi layak dibanggakan,” ucap Rasyid.
Kepala Desa Tepian Batang, Jaludin, mengapresiasi apa yang telah dicapai warganya.
“Ini bukan semata tentang perlombaan, tetapi tentang apresiasi terhadap potensi lokal yang kami miliki, warisan leluhur berupa kerajinan anyaman purun yang menjadi ciri khas desa kami,” tuturnya.

Perlombaan ini, bagi dia, merupakan bukti bahwa dari desa kecil di ujung selatan Kalimantan Timur, dari tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, bisa lahir karya-karya unggulan yang membanggakan, “tidak hanya untuk desa kami, tetapi juga untuk Kalimantan Timur,” ujar Jaludin dengan bangga.
Jaludin menilai, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta semua pihak, termasuk PT. Kideco yang telah mendukung kemajuan desanya.
“Kideco selama ini senantiasa mendampingi, membina, dan mendorong masyarakat kami mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten,” katanya.

Ia menuturkan, kerajinan anyaman purun ini bukan hanya soal keterampilan, tapi juga filosofi tentang Burung di Tepian Batang yang hidup di alam bebas, di antara belukar, rawa-rawa, dan kesunyian.
“Dari kesederhanaan itulah lahir keindahan dan nilai yang sangat tinggi, mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu yang indah bisa tumbuh dari tempat yang tersembunyi,” ucapnya.
Ia berharap capaian ini membawa berkah, membuka jalan kemajuan, dan menjadi inspirasi bagi Desa Tepian Batang untuk terus berkarya dan berkembang.
Pewarta: Machmud, Editor: Hutja