Kecamatan Perbatasan Kaltim Dapat Tambahan Kuota Penerima PKH

TANA PASER, MCKabPaser – Salah satu kecamatan perbatasan di Kabupaten Paser Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Muara Komam mendapatkan tambahan kuota 150 penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah pusat.

Jumlah itu diterima Kecamatan Muara Komam menyusul adanya penambahan 10 juta kuota secara nasional.

“Kebijakan pemerintah tahun ini, Muara Komam ada penambahan untuk PKH kurang lebih 150 orang,” kata Pendamping PKH Kabupaten Paser Anto Andreawan, Sabtu.

Lanjut Anto, penerima yang dinyatakan sudah mampu dan tidak layak lagi mendapatkan PKH, harus dilaporkan kembali dan dimutakhirkan agar tidak ada lagi kecemburuan sosial.

“Kalo ada data yang ganda untuk PKH di Muara Komam ada pendamping setiap desa, sehingga bisa berkoordinasi dengan pendamping PKH di mana letak ganda datanya dan tidak layaknya mendapatkan PKH agar bisa dikonsulatasikan dan di mutakhirkan ditahap selanjutnya,” ujar Anto.

Penyaluran bantuan PKH kata Anto pada tahun ini tidak lagi dilakukan pertiga bulan, melainkan setiap bulan.

“Nominalnya sama dengan pertiga bulan hanya dibagi pertiga bulan saja,” ucapnya.

Sementara Kabid Penanganan Fakir Miskin (PFM) pada Dinas Sosial Kabupaten Paser Mustafa mengatakan penyaluran belum bisa dipastikan dan masih dijadwalkan.

“Mengingat Kecamatan Muara Komam masih ada beberapa Desa yang masih melaksanakan musyawarah desa khusus Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pihak Pos dengan Dinsos Kabupaten Paser masih melaksanakan penyaluran di beberapa Kecamatan ,” ujar Mustafa

Namun secara teknis pemerintah sudah menyepakati ada beberapa tempat yang akan difokuskan untuk penyaluran nantinya.

“Kami juga menyampaikan kepada desa, agar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) bisa diperbaiki, karena kedepannya nanti akan muncul program-program dari pusat,” ujar Mustafa.

Mustafa mengatakan bagi operatir desa yang tidak bisa datang ke ibu kota Kabupaten, Dinsos Kabupaten Paser siap memfasilitasi untuk pembetulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kalau sudah dibetulkan datanya, kita tidak lagi kesulitan mendata kalau nanti ada bantuan program dari pusat, jadi akan otomatis DTKS akan di perlukan oleh program dari pemerintah Pusat,” ujar Mustafa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *