Dinkes Paser Sosialisasikan Bahaya Penyebaran TBC
TANA PASER, MCKabPaser – Dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya penyakit tuberkolosis (TBC), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser aktif memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang penyakit tersebut kepada masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Paser, Amperawati, mengatakan penyakit TBC yang dapat menyebar melalui percikan air liur pada saat batuk dan bersin.
“Kami aktif sosialisasi bahaya penyakit TBC ini kepada masyarakat. Penyakit ini memiliki dampak serius terhadap penderitanya,” ujar Amperawati, Rabu (31/03/2021).
Munculnya penyakit ini disebabkan Bacteri Mycobacterium tuberkulosis yang dapat menimbulkan berbagai gejala yang dialami penderitanya seperti gejalanya batuk berdahak, sesak dan nyeri dada, disertai badan lemah dan lesu.
Agar terhindari TBC, Amperawati mengimbau masyarakat agar selalu menjaga jarak dengan orang yang terlihat gejala -gejala TBC.
“Selalu menjaga jarak aman dan menghindari orang yang terlhiat gejala -gejala TBC,”Tutup Ampera.
Amperawati mengatakan penderita tuberkolosis (TBC) sejak Januari hingga Maret 2021 sebanyak 28 orang. Sementara pada tahun 2020 lalu, Dinkes Paser mencatat sebanyak 371 penderita TBC dimana 33 orang diantaranya meninggal dunia.
“Tahun lalu 371 penderita, 33 orang meninggal dunia,” ujar Amperawati. Saat ini Puskesmas masih melakukan pelacakan kontak erat 28 penderita TBC dengan keluarganya guna memastikan tidak ada penyebaran TBC secara meluas.
FOTO : Istimewa
Pewarta : Rizky, Editor : Hutja