Pemkab Paser Gelar Jambore Kader, Wujudkan Keluarga Berkualitas dan Bebas Stunting
Tana Paser- Guna mewujudkan keluarga berkualitas dan bebas stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menggelar jambore bagi kader institusi kader pedesaan (IMP) dan tim penggerak keluarga (TPK), di hotel Kyriad Sadurengas, Rabu (23/10/2024).
Kegiatan yang dirangkai dengan pembekalan tentang reproduksi keluarga dan pencegahan stunting itu menghadirkan pemateri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Sunarto.
“Kegiatan jambore ini bukti kita semua punya komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas SDM yang dicanangkan tahun 2045 sebagai tahun SDM unggul dan berkualitas,” kata Sunarto.
Sunarto mengingatkan, permasalah stunting bukan hanya persoalan kurangnya asupan gizi pada anak, melainkan faktor-faktor lain misalnya tidak adanya masyarakat terhadap akses sarana air bersih.
Oleh karena itu melalui kegiatan Jambore, diharapkan peserta dapat saling bertukar informasi dan pengalaman mengenai penanganan stunting.
Sementara, dalam sambutan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Paser, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol, mengatakan penting bagi kader memiliki wawasan tentang kontrasepsi, sebagai bekal dalam mengedukasi pasangan usia subur.
“Sehingga pengetahuan tersebut bermanfaat dalam peningkatan kualitas keluarga,” kata Amir.
Amir mengapresiasi para kader yang telah bekerja sehingga Pemkab Paser meraih penghargaan dari Pemprov Kaltim atas capaian tertinggi cakupan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting pada Juni lalu.
Penghargaan tersebut diberikan pada peringatan Hari Kesatuan Gerak Nasional (Harganas) ke-31 Tingkat Kalimantan Timur dan Paser, di mana Kabupaten Paser ditetapkan sebagai satu dari 3 kabupaten di Kaltim yang telah berhasil mempercepat penurutnan stunting.
Amir menerangkan, Berdasarkan Data SKI, prevalensi stunting di Kabupaten Paser Tahun 2023 turun dari 24,9% menjadi 22,4%.
“Namun sebagaimana yang kita ketahui bahwa terdapat perbedaan antara data SKI dengan hasil prevalensi stunting yang dilakukan oleh Kabupaten Paser pada bulan Juni 2024, dimana hasil prevalensi stunting di Paser hanya 13 persen,” ucapnya.
Kegiatan pembukaan jambore tersebut dihadiri perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala perangkat daerah, sejumlah kepala desa, pimpinan perusahaan, petugas puskesmas, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).
Pewarta: Mahmud, Editor: Hutja