Hadiri ACWO Forum And Expo 2023, Wabup Masitah : Upaya Meningkatkan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan di Segala Bidang.
Jakarta, MCKabPaser – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf menghadiri pembukaan Asean Confederation of Woman’s Organization (ACWO) Forum And Expo 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Acara dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin, yang juga dihadiri oleh Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Panitia Acwo Forum & Expo sekaligus Ketua Kowani Hadriani Uli Silalahi, Duta Besar Negara ASEAN, Perwakilan Organisasi Perempuan di Indonesia, ASEAN dan W20 (Women Twenty), serta para delegasi.
Dalam Acwo Forum And Expo 2023 Wakil Presiden RI Ma’aruf Amin menekankan kerja sama organisasi perempuan harus diperkuat untuk memastikan kesetaraan dalam mengakses pendidikan hingga kesehatan.
Dalam pembukaan Asean Confederation Of Woman’s Organization (Acwo) Forum And Expo 2023, Wapres RI Ma’aruf mengatakan perempuan dapat berkontribusi dengan cara saling bertukar pikiran, pengetahuan dan pengalaman serta memperkuat persahabatan melalui wadah organisasi forum.
“Kerjasama juga diperkuat dalam memastikan kesetaraan akses yang dimiliki perempuan terhadap pendidikan, kesempatan bekerja, berusaha, dan fasilitas kesehatan,” Kata Ma’aruf.
Perempuan yang mendominasi populasi ASEAN memegang peranan penting dalam memajukan dan mensejahterakan anggota negara Asean.
“Organisasi perempuan merupakan mitra penting pemerintah dalam menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di dunia,” ujar Wapres RI tersebut.
Wapres Ma’aruf menilai perempuan berada di garda terdepan dalam isu-isu keadilan gender, serta implementasi kebijakan terkait pemberdayaan ekonomi perempuan, pembangunan yang inklusif, serta partisipasi politik dan kepemimpinan, baik di tingkat nasional, maupun di ASEAN.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf mengatakan kongres organisasi wanita Asean ini merupakan agenda tahunan untuk mengevaluasi dan merencanakan kerja kedepan yang sesuai amanat kongres.
Kongres ini kata Masitah untuk melihat sejauhmana kemampuan dan kekuatan perempuan Indonesia terutama Kabupaten Paser dalam upaya meningkatkan pemberdayaan perempuan, dan perlindungan perempuan dalam segala bidang.
Baik itu di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta dapat menurunkan kekerasan yang terjadi terhadap perempuan termasuk mengingatkan
pemerintah terkait kepaduan program-program yang direncanakan kongres dan pengurus seluruh Indonesia.
Setelah kongres ini, Kabupaten Paser sendiri kata Masitah ingin melihat kembali sejauh mana program pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan di Kabupaten Paser telah berjalan.
“Hal ini kita berusaha meminimalisir, terutama dengan mengadakan seminar-seminar, sarasehan atau penyuluhan kepada kaum perempuan agar mereka dapat menjaga diri dan keluarga,” ucap Masitah.
Sehingga tidak ada lagi tindakan yang mengarah kepada kekerasan fisik terutama kepada anak, memberikan pencerahan kepada kaum perempuan dan dapat berupaya kedepan bagaimana keterlibatan dalam pembangunan berbagai sektor baik ekonomi, pendidikan, kesehatan itu bisa lebih meningkat lagi.
“Nantinya hasil kongres ini akan sampaikan kepada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) untuk dapat ditindaklanjuti sesuai konferensi,” tutup Masitah.
Media Center