Ikuti Sosialisai RAN PASTI, Wabup Masitah : Targetkan Penurunan Stunting di Bawah 14%

SAMARINDA,MCKabPaser – Mewakili Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf menghadiri Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Program Bangga Kencana dan Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh BKKBN Kalimantan Timur di Ballroom Hotel Mercure lantai 3 Samarinda, Kamis (31/03/2022)

Acara ini di hadiri juga oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Ardiansyah, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Perwakilan Kepala Daerah se – Kalimantam Timur, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Paser Amir Faisol serta Kepala Bidang Kesehatan Masyrakat Dinas Kesehatan Johansyah.

Peraturan Presiden No.72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting telah mengamanatkan BKKBN sebagai ketua pelaksana dengan salah satu tugas utamanya yaitu melakukan koordinasi, sinkronasi dan integrasi program serta kegiatan dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Pemangku kepentingan.

Mewakili Gubernur Kaltim, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Ardiansyah secara simbolis memukul gong tanda telah di bukanya Rakerda dan Sosialisasi RAN PASTI ini.

“Bismillahirrahmanirrahim Rakerda dan Sosialisasi pada hari ini telah resmi saya buka” Ucap Ardiansyah

Dilanjut Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Kepala Daerah Se – Kalimantan Timur atau Perwakilannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengenai Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI)

Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaff mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Paser dalam 5 tahun terakhir sudah mampu menurunkan stunting yang ada.

“Alhamdulillah sudah di angka 23% jika melihat pada tahun 2017 kita masih ada di angka 31,7% nanti diharapkan dengan adanya RAN PASTI ini kita bisa mencapai target sesuai dengan yang diinginkan Pemerintah Pusat yaitu di bawah 14%” Ucap Masitah

Pemerintah Kabupaten Paser dinilai cukup berhasil memberi warna dalam penurunan stunting Kaltim karena sesuai dengan Keputusan Bupati Paser telah dibentuknya tim pendampingan keluarga di 139 desa dan 5 kelurahan.

“Tim ini terdiri dari Bidan Desa, Pembantu Pembina Keluarga Berencana dan PKK Desa sehingga kita sudah mempunyai 576 orang yang tergabung dalam tim pendampingan keluarga yang bertugas memberi edukasi dan sosialisasi ke desa” Jelas Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf

Wakil Bupati Masitah berharap bantuan dari masyarakat untuk ikut serta membantu tim – tim pendamping keluarga memberikan sosialisasi dan edukasi masalah stunting di Kabupaten Paser.

“Agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, cukupnya asupan gizi, sanitasi yang baik, dan dapat menerima pelayanan kesehatan yang maksimal terutama di 8 kecamatan 20 desa yang kasus stuntingnya masih tinggi” Kata Masitah

Masalah stunting ini lanjut masitah harus selalu mendapat perhatian karena merupakan aset kedepan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Paser yang sesuai misi PASER MAS yaitu meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing

Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Paser Amir Faisol menambahkan saat ini di Kabupaten Paser sendiri sudah mulai menggunakan aplikasi elsimil dari BKKBnN yaitu aplikasi yang di gunakan calon pengantin dan memberi informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1.000 hari kehidupan.

“Aplikasi ini akan dicoba kepada para calon pengantin, nantinya mereka dapat mendonwload di playstore” Kata Amir

Di butuhkan sinergitas dari OPD lain untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Paser dan aplikasi elsimil ini sebagai sarana komunikasi antara calon pengantin dengan petugas tim pendamping keluarga.

“Aplikasi ini seperti aplikasi peduli lindungi dan kami akan berkomiten serta butuh dukungan dari OPD lain dalam mencegah stunting di Kabupaten Paser” Tutup Amir. (Tim Media Center Diskominfostaper Paser)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *