Perkuat Kewaspadaan Dini Di Daerah, Wabup Paser Lakukan Kunjungan Kerja Ke Pemkot Batam

BATAM, MCKabPaser – Dalam rangka memperkuat kewaspadaan dini di daerah, Wakil Bupati Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Paser melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Batam, Kamis (16/6/2022).

Dalam kunjungannya itu Wabup Paser Syarifah Masitah Assegaf diterima staf ahli Walikota Batam Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Demi Hasfinul Nasution, Kepala Badan Kesbangpol Batam Riama Manurung, Kasatpol Reza Khadafi dan ketua FKDM Kota Batam Alwan.

Wabup Masitah Mengungkapkan dipilihnya Kota Batam sebagai wadah bertukar informasi dan strategi terkait kewaspadaan dini di daerah adalah, masyarakatnya yang beraneka ragam dan minim konflik.

Pada pertemuan yang digelar di Ruang Rapat kantor Walikota Batam itu Wabup Masitah menuturkan, persiapan Kabupaten Paser sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara baru di bidang pangan, tentunya menjadi persoalan baru.

Namun tidak dipungkiri dalam membangun integrasi nasional selalu dihadapkan pada Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).

Hal demikianlah yang menjadi permasalahan ketika menjadi daerah penyuplai komoditas tanpa adanya infrastruktur yang memadai.

“Mengingat 70 persen infrastruktur di Kabupaten Paser masih mengalami rusak berat,” tuturnya.

Tak hanya itu, Masitah juga menjelaskan bahwa Pemkab Paser telah memiliki sembilan forum yang menangani berbagai konflik.

Diantaranya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat tingkat Kabupaten, Kecamatan Desa/Kelurahan. Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembauran Bangsa. Tim Pemantauan Orang Asing/Tenaga Kerja Asing dan Lembaga Asing, serta Tim Verifikasi Bantuan Parpol serta Tim Pemantau Perkembangan Politik di Daerah dan Badan Narkotika Kabupaten.

Dikatakannya, konflik yang sering terjadi di Paser adalah masalah sosial antara masyarakat dan perusahaan.

Namun konflik di Paser ini sangat relatif sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

“Yang terpenting harus dihindari dan dicegah itu adalah konflik antar RAS, Alhamdulillah berkat kerjasama berbagai pihak konflik dapat diselesaikan. Kerukunan inilah yang harus terus kita jaga dan dipertahankan,” ujar Masitah.

Masitah mengatakan, hasil dari kunjungan kerja ini adalah  meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dengan membuat grup khusus antar forum untuk pendeteksian dini terhadap ATHG. Sehingga cepat berbagi informasi dan koordinasi bahkan laporan yang harus segera ditindaklanjuti”, tutup Masitah.

(Tim Media Center Diskominfostaper Kabupaten Paser).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *