Pemkab Paser Segera Bentuk Tim Percepatan Eliminasi Malaria

Tana Paser, MCKabPaser – Pemerintah Kabupaten Paser akan membentuk tim percepatan eleminasi penyakit malaria di tengah masyarakat.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser, Eko Ariyanto mengatakan tim dibentuk mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga melibatkan seluruh perangkat daerah.

“Tim percepatan eliminasi malaria akan dibentuk mulai dari desa, kecamatan, dan tim kabupaten,” kata Eko Ariyanto, Rabu (16/02/2021).

Dasar hukum pembentukan tim tersebut kata Eko yaitu Peraturan Bupati (Perbup) dan saat ini draftnya masih dirancang.

“Sehingga dengan adanya perbup penanganan malaria bisa menyeluruh dan lintas sektor, bukan hanya tugas Dinkes, rumah sakit atau puskesmas,” katanya.

Dari beberapa wilayah endemis malaria, kata Eko, akan ditetapkan desa percontohan untuk program percepatan eliminasi Malaria diantaranya Desa Muser, Kerang, Mendik dan Muara Komam.

“Diperlukan keterlibatan masyarakat, pemerintah desa dan kecamatan untuk penanganan Malaria,” katanya.

Keterlibatan masyarakat, lanjut dia, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan ketat terhadap warga atau orang yang berpotensi terjangkit penyakit tersebut.

“Misal ada orang habis keluar dari hutan. Itu harus diperiksa dulu. Pastikan tidak terjangkit,” kata Eko.

Eko mengemukakan Kabupaten Paser saat ini ditetapkan sebagai daerah endemis malaria. Kondisi ini membuat organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) melalui yayasan yang ditunjuk, melakukan pendampingan percepatan eliminasi malaria.

Yayasan itu sudah bekerja sejak Desember 2021, dan akan bekerja selama 6 bulan. Tugas mereka yaitu untuk memastikan apakah penanganan malaria di Kabupaten Paser sudah dilakukan sesuai dengan standar.

Kata Eko, dalam pendampingan ini ada tiga komponen yang dilibatkan yaitu rumah sakit, Dinkes, dan Puskesmas.

“Mereka ingin memastikan bagaimana kesiapan tenaga atau SDM, logistik, manajemen dan regulasi. Intinya pendampingan ini agar penanganan malaria lebih baik,” kata Eko.

Pewarta : Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *