Bantu Kesejahteraan Petani, Lima Kadet Unhan Dampingi Pelatihan Teknik Aplikasi Pupuk

Tana Paser – Lima orang kadet Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia peserta program Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-44 di Kabupaten Paser, melakukan  pendampingan pelatihan teknik aplikasi pupuk kepada kelompok tani Tepa Botuk, Desa Damit Kecamatan Paser Belengkong. Selasa (28/5/2024),

Kegiatan tersebut dipimpin Perwira Koordinator Wilayah (Pakorwil) Unhan RI, Kolonel Ckm Nurhadiyanta, S.Si., M.Si. bersama Tim Dosen Unhan RI terdiri dari Dosen program studi Biologi FMIPAM Unhan RI Nadya Farah, S.Si., M.Si., Ph.D., dosen Prodi Teknik Mesin FSTP Unhan RI, Nick Holson MS, S.T., M.T.

Pakorwil Unhan RI, Kolonel Ckm Nurhadiyanta mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan agar para petani dapat mengetahui teknik aplikasi pupuk yang efisien dan efektif.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan petani dapat memahami dosis yang tepat sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam,” kata Kolonel Ckm Nurhadiyanta.

Nurhadiyanta mengatakan, melalui kegiatan yang melibatkan Tim Pupuk Unhan RI ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengurangi penggunaan pupuk kimia yang memakan biaya tinggi.

Kegiatan ini, Nurhadiyanta, juga untuk untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup dan tepat waktu untuk meningkatkan hasil panen.

“Tujuan akhirnya yaitu dalam rangka mendorong kesejahteraan petani,” ujar Nurhadiyanta.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan ini meliputi distribusi pupuk, pelatihan penggunaan pupuk, monitoring dan evaluasi, serta pendampingan teknis.

Dikemukakan, kegiatan monitoring secara berkala terhadap penggunaan pupuk dan hasil panen serta evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit.

“Kelompok tani ini mendapatkan pendampingan teknis dari tim pupuk Nusantara Unhan RI yang terdiri dari dosen dan kadet mahasiswi dalam hal pemilihan pupuk yang sesuai, cara aplikasi yang benar, dan pemantauan kondisi tanaman untuk memastikan pertumbuhan yang optimal,” tutup Nurhadiyanta.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *