PKK Krayan Bahagia Bantu Sesama Melalui Sedekah Seragam Sekolah

Tana Paser – Nur Hikmah merintis gerakan sedekah seragam sekolah sejak 2021, tepat pada April lalu program itu sudah berjalan satu tahun. Gerakan yang berawal dari ide pribadinya Itu ia lanjutkan saat sang suami, Iwan Himawan, menjadi Kepala Desa (kades) Krayan Bahagia Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser terhitung Juni 2021 lalu.

“Saya melihat anak didik saya berjalan terseok-seok dengan sepatu yang rusak. Orangtuanya tidak mampu membelikannya sepatu,” kata Nur Hikmah, Rabu (06/07/2022), mengenang momen saat ia menjadi seorang guru.

Kenangan Nur Hikmah akan keterbatasan siswanya itu rupanya yang melatarbelakangi tercetusnya ide gerakan sedekah.

Sebagai pendidik ia ingin mengajarkan kepada anak-anak didiknya untuk selalu berbagi kepada orang yang membutuhkan.

“Saya ingin anak-anak selalu berbagi, tidak gengsi,” ucapnya.

Setelah sang suami menjabat kades, praktis, Nur Hikmah menyandang jabatan ibu kades, sekaligus Ketua Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desanya. Ia menginginkan PKK di bawah binaannya memiliki gerakan kemanusiaan.

“Supaya PKK ini punya gerakan kemanusiaan, saya ingin mengajak orang untuk membantu sesama,” katanya.

Nur Hikmah menyebut gerakan kemanusiaannya ‘Preloved seragam sekolah’. Preloved sendiri bermakna barang bekas yang masih memiliki nilai atau masih bisa digunakan. Saat ini Preloved menjadi tren di tengah masyarakat, bahkan bisa mendatangkan keuntungan ekonomis bagi siapa yang bisa mengelolanya.

Meski pakaian yang dihimpunnya merupakan barang bekas pakai, Nur Hikmah tetap membatasi donatur, dengan tetap mensyaratkan barang yang ia terima harus barang yang bersih dan layak pakai.

Bukan hanya seragam sekolah, ia juga menerima donasi sepatu, ikat pinggang, topi, dasi, yang masih layak untuk digunakan.

Sepanjang tahun ada saja yang menyumbangkan seragam dan sepatu. Namun biasanya banyak donatur yang menyumbang di saat musim pendaftaran siswa baru seperti saat ini. Donatur bukan hanya berasal dari dalam daerah. Donatur dari daerah tetangga seperti Penajam Paser Utara (PPU) dan Samarinda juga ada menyumbang.

“Donasi ini terbuka untuk siapa saja dan penerimanya juga untuk umum bukan hanya penduduk Desa Krayan Bahagia. Dari desa lain, kecamatan lain, siapa yang membutuhkan juga kami berikan,” ungkap Nur Hikmah.

Gerakan kemanusiaan tidak selalu berjalan mulus dalam prosesnya. Ada saja kendala yang dihadapi Nur Hikmah, khususnya saat mengambil seragam dari lokasi tempat tinggal para donatur, yang jaraknya cukup jauh misalnya seperti di Samarinda atau di PPU.

“Kendalanya kadang petugas yang mengambil barang, akhirnya kami minta tolong keluarga, kolega, yang kebetulan sedang jalan, atau kami manfaatkan jasa kurir,” ungkapnya.

Ternyata niat baik Nur Hikmah disambut positif keluarga dan koleganya. Mereka yang diminta untuk mengantarkan barang Preloved-nya itu, dengan sukarela menolak menerima imbalan. Bahkan tidak sedikit kurir, yang mengetahui bahwa ini gerakan sedekah, juga secara sukarela mengantarkannya. Sungguh sedekah yang menularkan orang untuk berbuat baik.

Pewarta : Hutja, Editor : Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *