Balita di Keladen Meninggal Dunia, Disnakertrans Paser Akui Terkendala Sarana untuk Layani Warga

Tana Paser – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Madju Simangunsong mengatakan pihaknya terkendala sarana dalam rangka menunjang kegiatan operasional bagi penduduk transmigrasi Desa Keladen Kecamatan Tanjung Harapan. Dikarenakan kendala ini, ada satu peristiwa yang mengakibatkan seorang balita meninggal dunia.

“Disnakertrans tidak memiliki kendaraan dan dana operasional untuk menunjang keperluan masyarakat Desa Keladen,” kata Majdu, Rabu (06/07/2022).

Dikemukakannya, belum lama ini, ada seorang balita berusia 12 hari di desa itu, yang membutuhkan penanganan medis namun terkendala sarana transportasi, sehingga penanganannya lambat hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia setibanya di RSUD Panglima Sebaya.

Disnakertrans Paser, kata Madju, telah berupaya membantu warga yang membutuhkan pertolongan dengan keterbatasan sarana yang dimiliki. “Kami sempat meminjam kendaraan ke bagian umum,” ujarnya.

Lanjut Madju, selain tidak dilengkapi sarana, Disnakertrans Paser juga tidak ditunjang dengan dana operasional untuk membantu masyarakat transmigrasi. Seperti diketahu bahwa jarak Desa Keladen menuju Kota Tanah Grogot sekitar 100 kilometer lebih.

Diketahui sebelumnya pada Senin 27 Juni, Disnakertrans Paser menerima laporan seorang warga, balita berusia 12 hari mengalami kejang serta tidak mendapat asuapan ASI yang cukup.

Pegawai Disnaketrans Paser, telah berkoordinasi dengan bidan RSUD untuk menanyakan kondisi bayi melalui video call. Diperoleh informasi saat itu, balita tersebut harus segera mendapatkan pertolongan yang tidak bisa ditunda.

“Kami berencana langsung melakukan upaya penjemputan di simpang Kerang Dayo, namun kondisi hujan di Keladen sehingga pihak keluarga tidak bisa keluar dalam kondisi bayi yang kritis,” ungkap Madju.

Pada 28 Juni sore, Disnakertans memperoleh informasi kondisi bayi semakin kritis, sementara bidan setempat tidak bisa menangani si bayi yang sudah kondisinya parah.

Disnakertrans berkoordinasi dengan dokter anak di RSUD sambil mencari tabung oksigen, obat-obatan emergency dan infus, setelah itu pukul 21.30 WITA menuju Keladen. Sampai di Keladen pukul 02.00 WITA dini hari, tanggal 29 Juni.

Setelah dilkakan pemeriksaan medis, balita diberangkatkan dari Keladen pukul 02.45 menuju Tanah Grogot. Pukul 07.00 tiba di RSUD. Dan pukul 07.20 bayi dinyatakan meninggal dunia oleh pihak dokter RSUD.

Di tengah keterbatasan itu, Madju menilai diperlukan dukungan sarana dan prasarana serta sinergitas lintas sektor.

Madju berharap di masa yang akan datang, tidak ada lagi masyarakat Desa Keladen yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan.
“Semoga kejadian itu tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *