Komunitas Penyelamat Ular di Paser, Jaga Keberlangsungan Ekosistem

TANA PASER, MCKabPaser – Beberapa orang menilai ular binatang mengerikan. Orang biasanya akan panik jika bertemu ular, dan spontan akan membunuhnya. Padahal tidak semua ular berbahaya.

Menurut Kurniawan, anggota komunitas Paser Snake Rescue (PSR), sebuah komunitas penyelemat ular di Kabupaten Paser, kematian ular dalam jumlah banyak bisa merusak ekosistem.

“Hindari dulu jika melihat ular, jangan langsung menangkapnya dengan tangan kosong. Saya menyarankan bisa menghubungi petugas pemadam atau komunitas kami,” kata Kurniawan, Selasa (10/11/2020).

Berbagai kegiatan dilakukan komunitas ini salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat. Karena dibentuknya komunitas ini adalah untuk memberikan pemahaman masyarakat bahwa tidak semua ular berbahaya.

“Kita edukasi tentang bagaimanan menangani ular masuk di lingkungan kita. Termasuk apa yang harus dilakukan jika tergigit ular,” terang Kurniawan.

Kurniawan mengatakan ular merupakan binatang yang menyukai tempat yang lembab, kotor, dan berlubang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita menemukan ular.

“Untuk mencegah ular, lingkungan kita harus bersih. Jika kotor tempat kita bisa menjadi sarang ular,” terangnya.

Komunitas yang diikuti Kurniawan ini beranggotakan orang-orang yang menyukai binatang reptil, khususnya ular. Berbagai koleksi ular ada di komunitas ini seperti king kobra, piton, ular air, dan ular pohon. Ular-ular tersebut digunakan untuk kepentingan edukasi penanganan reptil ke masyarakat.

Tidak harus memiliki ular jika ingin masuk komunitas ini. “Yang penting ada niat untuk mempelajari, masalah reptilnya kami yang sediakan. Semoga komunitas kami dapat dukungan masyarakat,” katanya.

Pewarta : Adhitia, Editor : Hutja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *