Susun Peta Potensi Investasi, DPMPTSP Paser Gandeng Tenaga Ahli Unmul
Tana Paser – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Paser menggandeng Unit Layanan Strategis (ULS) Pengembangan Sumber Daya Lokal dan Kawasan (Pasdaloka) Universitas Mulawarman dalam penyusunan peta potensi Kabupaten Paser.
Kepala DPMPTSP Paser Totok Ifrianto mengatakan penyusunan peta potensi merupakan bagian dari Rencana Umum Penanaman Modal (RPUM) yang bertujuan untuk mengetahui potensi invenstasi di Paser.
“Peta potensi untuk mengetahui potensi dasar apa yang dominan di Paser, tentunya potensi skala prioritas yang bisa dijual ke para investor,” kata Totok, Jumat (16/9).
Menurut Totok beberapa kali ada minat dari para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Paser namun tidak bisa terealisasi dikarenakan Pemda Paser tidak memiliki data akurat mengenai potensi investasi.
“Saat investor datang menanyakan mana potensi investasi di sini, karena tidak ada data potensi, mereka tidak jadi berinvestasi,” ucapnya.
Dalam penyusunan peta potensi, lanjut Totok, Pemda Paser dan pihak Unmul akan fokus pada potensi investasi non tambang.
“Karena investasi tambang sudah jelas dan sudah berjalan. Lagi pula perizinan tambang bukan wewenang Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Tenaga Ahli ULS Pasdaloka Unmul, M. Iqbal mengatakan saat ini Kabupaten Paser belum memiliki gambaran komprehensif tentang potensi investasi.
“Ibarat warung, Kabupaten Paser belum punya menu yang ingin dijual. Saat ini akan kita susun menu-menu itu yang bisa dijual untuk menarik investasi,” ucapnya.
Menurut dia investasi banyak mendatangkan manfaat bagi pemerintah daerah antara lain peningkatan pendapatan, penerimaan pajak, membuka lapangan usaha, dan mengurangi beban pemerintah.
PMPTSP Paser dan ULS Pasdaloka Unmul akan melakukan pengumpulan data dari seluruh perangkat daerah dan masyarakat hingga observasi lapangan.
Data yang diperoleh akan diolah dan disusun. Hasilnya akan ada sebuah intisari yang menggambarkan peta potensi Kabupaten Paser.Hasil dari penyusunan ini dipublikasikan melalui seminar. Diperkirakan penyusunannya emakan waktu tiga bulan. Akhir November diperkirakan selesai.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i