Warga Apresiasi Kinerja Bupati Paser, Pembangunan Jalan Padang Pangrapat – Muara Paser – Harapan Baru Segera Terwujud
Tana Paser – Pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Padang Pengrapat-Muara Paser-Harapan Baru bakal segera terwujud menyusul telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Pemda Paser dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan kerja sama ini maka kendala pembangunan akibat wilayah tersebut berstatus cagar alam sudah bisa diatasi. Warga sangat mengapreasiasi kinerja Bupati Paser dengan visi misinya PASER MAS.
Seperti diketahui, kemarin pada Rabu (24/5), Bupati Paser dr. Fahmi Fadli telah mendatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
PKS tersebut tentang Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Dalam Rangka Peningkatan Dan / Atau Pemeliharaan Sarana Transportasi Terbatas Berupa Jalan Penghubung Daerah Terisolir Ruas Jalan Padang Pengrapat – Muara Paser Dan Ruas Jalan Muara Paser – Air Mati (Harapan Baru) Di Kawasan Cagar Alam Teluk Adang.
Peningkatan infrastruktur ini dapat mendorong perekonomian daerah yang mandiri dan berdaya saing, sehingga menjadikan masyarakat sejahtera, dengan terwujudnya kebutuhan pokok dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat.
Upaya yang dilakukan Bupati Fahmi untuk membangun ruas jalan Padang Pangrapat – Muara Paser – Harapan Baru, yang selama ini terkendala karena status cagar alam disambut baik masyarakat. Salah satunya Kepala Desa Muara Paser.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan ini. Selama ini para nelayan di Muara Paser terkendala jalan kalau mau jual ikan, jadinya ikan dijual murah,” kata Kepala Desa Muara Paser Yahya.
Masyarakat setempat, kata Yahya, selama ini menjual hasil perikanan melalui jalur sungai. Ia berharap dengan dibangunnya akses jalan menuju ke sana, memudahkan masyarakat menjual hasil perikanannya.
“Semoga pembangunannya segera terwujud sehingga dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat,” kata Yahya.
Menurut Camat Tanah Grogot Abdul Rasyid memang ada jalur darat untuk menuju ke Desa Muara Paser, namun hanya bisa dilalui roda dua atau motor trail dan itu hanya bisa dilewati pada saat kondisi jalan tidak basah.
“Hasil perikanan masyarakat di sana lumayan dari laut dan tambak. Kondisi saat air surut, kita menyebutnya ‘gusung’, juga bisa dimanfaatkan jadi objek wisata. Rencana pembangunan jalan ini sangat membantu masyarakat,” ujarnya.
Desa Harapan Baru atau dulunya yang dikenal dengan Desa Air Mati berada di Kecamatan Kuaro, selama ini hanya bisa dilewati melalui menggunakan tranpsortasi air.
Salah seorang guru di Desa Harapan Baru, Zainuddin yang sudah 18 tahun bertugas di sana juga mengharapkan pembangunan jalan tersebut terealisasi. Ia mengapresiasi rencana pembangunan tersebut.
“Kami sangat senang jika sudah ada jalan, jadi bisa lewat jalur darat. Karena selama ini lewatnya dari Pondong pakai kapal,” katanya.
Ketua Asosisasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Paser, Nasri mengapresiasi pembangunan jalan penghubung antar desa selama masa pemerintahan Bupati Paser dr. Fahmi Fadli. Ia menilai upaya ini bisa mengurangi ketimpangan yang terjadi antar desa.
Ia menambahkan pembangunan di masa pemerintahan Bupati Paser dr. Fahmi Fadli selama lebih kurang dua tahun, telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Dalam waktu dua tahun dengan ketertbasan anggaran permasalahan infrastruktur jalan mulai teratasi. Karena jalan ini sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan jalan di kawasan cagar alam memang bisa dilakukan dengan tetap memerhatikan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami mengapresiasi upaya Bupati Paser membangun jalan ke pedesaan terutama mencari solusi di kawasan cagar alam yang selama ini menjadi kendala,” kata Nasri.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i