DLH Evaluasi Program Reboisasi Perusahaan

Tana Paser – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser mengevaluasi program reboisasi yang dilakukan pihak perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap pelestarian lingkungan di setiap wilayah kerja.

“Kami akan menggelar pertemuan dengan perwakilan perusahaan untuk mengevaluasi sejauh mana program reboisasi yang sudah dilakukan,” kata Kepala DLH Paser, Achmad Safari, Selasa (28/3).

Pertemuan itu, kata Safari, merupakan upaya penanganan potensi erosi di daerah aliran sungai (DAS) untuk mencegah banjir meluas.

Safari mengemukakan, pada tahun 2022 lalu kegiatan reboisasi yang telah direncanakan perusahaan tidak memenuhi target, dari yang direncanakan penanaman 8 ribu pohon, hanya tertanam 5 ribu pohon.

“Tentu ini akan kami minta komitmen mereka karena target itu sebelumnya sudah diprogramkan,” ujar Safari.

Genangan air yang terjadi di Long Kali beberapa pekan terakhir, menurut Safari, dikarenakan dua dari beberapa faktor penyebab banjir yaitu terjadinya erosi di DAS Kandilo dan Telake serta kondisi lereng di sepanjang DAS tersebut.

“Kita punya peta dasar kerentanan erosi, menurut peta di daerah hulu DAS Telake dan Kandilo merupakan daerah berpotensi erosi, dan di sana topografi kelerengannya cukup miring,” ujarnya.

DLH, lanjut Safari, akan mengkalkulasi kesanggupan perusahaan-perusahaan dalam melaksanakan program reboisasi. Pengkayaan vegetasi itu, katanya, merupakan salah satu upaya pencegahan banjir dalam jangka menengah.

Safari juga menilai kedangkalan sungai di muara memengaruhi tingginya volume air di Sungai Kandilo.

Pengerukan sendimen, katanya, bisa dilakukan dengan tujuan mempermudah distribusi atau lajunya saluran air ke muara.
“Itu salah satu langka mengurangi volume air di daratan,” ucapnya.

Pewarta : Hutja Editor : Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *