Dua desa di Kabupaten Paser Raih Penghargaan Proklim

Tana Paser – Dua desa di Kabupaten Paser meraih penghargaan kampung proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK) karena masyarakatnya dinilai aktif melakukan pencegahan dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.

“Desa Muser Kecamatan Muara Samu dan Desa Kendarom Kecamatan Kuaro meraih penghargaan proklim dari KLHK,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Achmad Safari, Senin (24/10)

Untuk Desa Muser, kata Safari meraih trofi Proklim kategori utama sementara Desa Kendarom meraih sertifikat Proklim kategori Utama.

Dikemukakannya, ada empat kategori Proklim yaitu Proklim Pratama, Proklim Madya, Proklim Utama dan Proklim Lestari.

Proklim Lestari, katanya, adalah penghargaan tertinggi yang diberikan KLHK kepada kampung atau desa yang memiliki partisipasi aktif dalam melakukan pencegahan dampak perubahan iklim.

Di Kabupaten Paser, kata Safari, belum ada desa yang meraih penghargaan kampung Proklim Lestari.

“Untuk penerimaan penghargaan Proklim Lestari harus memenuhi kriteria pengayaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penguatan lembaga dan pembinaan kepada 10 lokasi lain,” terangnya.

Kegiatan adaptasi pengendalian iklim, lanjut Safari, meliputi pengendalian kekeringan, banjir dan longsor.

Selain itu, wilayah tersebut bisa meningkatan ketahanan pangan,
melakukan antisipasi kenaikan muka laut, rob, air laut, abrasi, erosi akibat angin, gelombang tinggi, hingga pengendalian penyakit terkait iklim.

Sementara kata Safari, kegiatan mitigasi perubahan iklim bisa berupa pengelolaan sampah, limbah padat dan cair.

Kegiatan lain adanya penggunaan energi baru terbarukan, koservasi energi, penanganan lahan pertanian rendah emisi gas rumah kaca, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Atas penghargaan ini DLH Paser berterima kasih kepada PT. PAMA PERSADA yang telah bersinergi dengan DLH Paser melakukan pembinaan desa sehingga mendapatkan penghargaan kampung iklim.

“Diagendakan tanggal 28 Oktober ini penyerahan penghargaannya,” tutup Safari.

Pewarta : Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *