Yuk Intip Kerja Satgas Sampah, dari Subuh hingga Jam 12 malam

Tana Paser – WAKTU menunjukkan pukul 23.00 WITA, ketika empat orang satuan tugas (Satgas) sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser masih berjaga di lokasi bekas tempat pembuangan sampah (TPS) yang baru sepekan dibongkar di Jalan Noto Sunardi., Minggu (19/3).

Di saat sebagian besar warga Tanah Grogot sedang beristirahat atau beranjak menuju tempat tidur, mereka masih bekerja memastikan warga tidak membuang sampah di lokasi bekas TPS yang dibongkar sampai pukul 24.00 WITA.

Duduk dibangku panjang, beberapa meter dari lokasi TPS yang dibongkar, mata mereka terlihat mengawasi setiap warga yang melintas dan menenteng kantong berisi sampah. Jika warga yang menenteng kantong itu berhenti, seketika, salah satu anggota satgas bergegas menghampiri untuk mengingatkan agar tidak membuang sampah di lokasi bekas TPS yang dibongkar itu.

“Dua kali saya memergoki warga membuang sampah di situ ( bekas TPS), padahal ada spanduk tulisan larangan, ” kata Rahmani, salah satu anggota Satgas yang sedang berjaga.

Malam itu, Rahmani bersama tiga satgas lainnya mendapat tugas mengawasi pukul 22.00 -24.00 wita.

“Kami melanjutkan tim sebelumnya yang ngawasi dari jam 18.00 -22. 00 wita. Tim nya Pak Arjansyah, besok habis Subuh dilanjutkan timnya Pak Haruna” kata Rahmani.

Sejak TPS di Jalan Noto Sunardi, tepatnya di depan SDN 024 Tanah Grogot dibongkar, Selasa (14/3) lalu, DLH menurunkan tim satgas untuk mengawasi lokasi sampai warga benar-benar tidak membuang sampah di lokasi bekas TPS yang dibongkar.

Tim Satgas ini dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan waktu pengawasan. “Ini malam keenam tim mengawasi sejak TPS dibongkar, ” kata Rahmani yang tinggal di Pasir Belengkong. TPS yang saat ini sedang dalam pengawasan satgas, merupakan TPS yang paling banyak menumpuk sampah diantara TPS lain yang ada di jalan Noto Sunardi. Bahkan sampahnya berserakan sampai memakan bahu jalan.

Menurut Rahmani, di Jalan Noto Sunardi masih tersisa dua TPS yang belum dibongkar. Kepala DLH Paser Achmad Safari mengatakan semua tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersebar di Kota Tanah Grogot secara bertahap akan dimusnahkan.

Alasannya, keberadaan TPS di tengah pemukiman menggangu kesehatan warga disamping alasan estetika kota. ” Keberadaan TPS di kota sudah tidak cocok lagi seiring dengan makin bertambahnya penduduk, bisa mengganggu kesehatan warga, ” kata Safari, di Tanah Grogot, Senin (20/3).

Menurut Safari, kebijakan pemusnahan TPS dibarengi dengan solusi yaitu kebijakan pemerintah daerah dengan pemberian bantuan kendaraan operasional roda tiga untuk mengangkut sampah.

Tahun 2023, pemerintah daerah telah menyerahkan bantuan 10 unit kendaraan operasional sampah yang diserahkan kepada ketua RT untuk dikelola secara mandiri. Upaya DLH Paser dalam pengelolaan sampah serta kebersihan Kota Tanah Grogot telah membuahkan hasil yakni dengan diraihnya Piala Adipura tahun 2022 yang diterima Bupati Paser Fahmi Fadli pada 28 Februari lalu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pewarta : Hutja, Editor : Ropii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *