Rakor Diskominfo Kaltim Sempurnakan Rencana Kerja 2024-2029

Tenggarong — Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian se- Kaltim di Ballroom Mulawarman, Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Kamis (15/05/2025).
Rakor bertema “Konektivitas Infrastruktur Jaringan dalam Mewujudkan Generasi Emas Kaltim 2025–2030” ini menjadi forum strategis dalam menyelaraskan kebijakan komunikasi dan informatika di wilayah Kalimantan Timut.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim, M Faisal, mengatakan rakor digelar guna menyatukan arah kebijakan dan menyerap berbagai aspirasi.
“Ini adalah langkah penting dalam proses penyempurnaan rencana kerja dan perubahan rencana strategis Diskominfo Kaltim 2024–2029,” ujarnya.

Menurutnya, internet bukan hanya soal konektivitas, tetapi menjadi alat untuk memperkuat pelayanan publik dan literasi digital masyarakat.
Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, turut menyoroti tantangan geografis Kalimantan Timur yang masih menyisakan ketimpangan infrastruktur.
“Masih ada beberapa desa yang belum dialiri listrik. Di sisi lain, kita ingin semua desa dapat terkoneksi dan mengakses dunia luar,” ujarnya.

Dia menegaskan keberadaan internet harus berdampak langsung pada pelayanan dan ruang publik. “Jangan hanya digunakan untuk media sosial, tetapi harus mendorong produktivitas dan akses terhadap layanan publik,” imbuhnya.
Dalam forum tersebut, Pemprov Kaltim mendorong Diskominfo kabupaten/kota untuk aktif memantau pemanfaatan internet dan mengarahkan penggunaannya untuk kepentingan masyarakat luas.
Salah satu langkah konkret dalam Rakor ini adalah penandatanganan perjanjian kerja sama antara Diskominfo Provinsi Kaltim dan Diskominfo kabupaten/kota se-Kaltim terkait program internet desa gratis.

epala Diskominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Paser, Arief Rahman, turut menandatangani perjanjian tersebut.Arief menyampaikan bahwa Paser menyambut baik 5 titik alokasi yang diberikan.
Ia juga mengusulkan agar titik-titik tersebut menggunakan Starlink, mengingat tantangan teknis di daerah desa diwilayah Kabupaten Paser.
“Kami sudah melakukan uji coba pemasangan Starlink di Kecamatan Long Kali Desa Kepala Telake dengan pola sewa, dan itu cukup berhasil. Harapannya, titik-titik yang ditetapkan ke depan bisa menggunakan Starlink juga, agar tidak bergantung keberadaan jaringan listrik karena dapat menggunakan panel surya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa beberapa desa di Paser memang tidak tergolong blank spot, namun sinyalnya lemah. Lima titik yang diusulkan nantinya akan memprioritaskan wilayah-wilayah tersebut agar masyarakat bisa mengakses internet dengan lebih baik.

“Kami berharap internet ini bisa dimanfaatkan masyarakat secara bijak, terutama untuk mendukung pelayanan dan aktivitas produktif di desa,” tambahnya.“Untuk penentuan 5 titik nantinya akan kami diskusikan lebih dalam dengan bidang terkait” tutupnya
Pewarta: Irfan, Editor: Hutja