TPPS Gelar Audit, Diharapkan Kasus Stunting Tahun 2023 Turun Jadi 16 Persen

Tana Paser – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Paser, pada Rabu (07/12), di Pendopo Kabupaten, menggelar rapat audit kasus stunting yang terjadi pada balita.

Rapat dibuka Wakil Ketua TPPS Paser yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Paser, Romif Erwinadi.

Peserta rapat dari perangkat daerah terkait, puskesmas, tim penggerak PKK.Pada rapat audit tersebut juga hadir tim pakar dari dokter spesialis anak, dokter kebidanan dan kandungan, dan psikolog.

“Rapat audit dalam rangka identifikasi penyebab kasus stunting, dengan maksud bagaimana pencegahan dan penurunan kasus,” kata Sekretaris TPPS Paser, Amir Faisol.

Hasil audit berupa rekomendasi bagi perangkat daerah terkait untuk menjalankan program berkaitan dengan upaya penurunan kasus.”Diharapkan juga peran desa bisa mengalokasikan melalui APBDes,” ucap Amir.

Pada tahun 2021 diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus stunting di Paser sebanyak 22,5 persen dari 50 ribu balita.Awal 2023, tim survei gizi dari Kemenkes dijadwalkan kembali akan melakukan survei untuk angka kasus stunting tahun 2022.

“Tahun 2022 target turun jadi 19 persen,” ucap Amir.

Pada tahun 2023, TPPS Paser menargetkan kasus stunting menjadi 16 persen. Kemudian di tahun 2024 kembali ditargetkan turun lagi jadi 15 persen.”Memang target nasional seluruh daerah turun jadi 15 persen,” ungkap Amir.

Ia berharap dari rapat itu setiap perangkat daerah bisa menjalankan program masing-masing dalam rangka penurunan kasus stunting.

Misalnya, sebut Amir, Dinas Ketahanan Pangan dengan programnya ‘Pangan Lestari’, yang mewajibkan keluarga menanam sayuran untuk dikonsumsi. Contoh lain Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, yang membangun sarana air bersih di wilayah rawan stunting.

“Masukan peserta rapat agar sosialisasi seperti ini bisa lagi dilaksanakan. Saran lain agar ada kepastian anggaran dari dana desa supaya membantu penurunan kasus. Selanjutnya, mereka berharap ada keterkaitan program masing-masing instansi untuk menurunkan kasus stunting,” papar Amir menutup penyataannya.

Pewarta : Hutja Editor : Ropii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://iainpalopo.ac.id/https://perbarindo.org/https://itj.jakartamrt.co.id/https://www.delejcotebavi.com/https://karir.itb.ac.id/https://heartlandcomputer.com/https://www.beritabadung.id/https://www.bsn.go.id/https://kan.or.id/