PWRI Tapin Kunjungi Paser, Nikmati Spot Wisata dan Museum Sadurengas
Tana Paser – Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Paser menerima kunjungan pengurus PWRI Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (13/12).
Ketua PWRI Paser Drs.H Rijani HB berserta jajaran pengurus, menerima rombongan yang dipimpin Ketua PWRI Tapin H.Didi Junaedy.
“Selamat datang di Kabupaten Paser,” ucap Ketua PWRI Paser Drs.H Rijani menyambut rombongan.
Ia mengaku senang dikunjungi sesama organisasi dan berharap silaturahmi ini bisa terus berlanjut.Pada kesempatan itu Rijani menyampaikan bahwa saat ini merupakan periode keduanya memimpin organisasi para pensiunan pegawai negeri tersebut.
Meski tidak lagi menjadi pegawai pemerintah, ia berharap PWRI bisa terus berkontribusi dalam pembangunan. Ia berharap pemerintah Kabupaten Paser memerhatikan organisasi PWRI sehingga bisa menunjang kegiatan organisasi tersebut sehingga bisa turut serta berkontribusi dalam pembangunan.
“Saya tanyakan wakil ketua sudah lima tahun PWRI Paser belum dapat bantuan. Sebelumnya hampir tiap tahun dapat bantuan. Padahal bulan September seharusnya kami sudah melaksanakan musyawarah cabang untuk menentukan pengurus baru. Karena belum terkumpul dananya sehingga kegiatan tersebut agak tertunda,” ujar Rijani.
Ketua PWRI Tapin H.Didi Junaedy mengaku senang bisa bersilaturahmi ke Paser.”Kunjungan kami dalam rangka silaturahmi dengan pengurus PWRI Kabupaten Paser,” kata Didi Junaedy.
Didi mengapresiasi sambutan dan jamuan yang diberikan pengurus PWRI Paser. Ia pun mempersilakan pengurus PWRI Paser untuk bisa berkunjung ke Kabupaten Tapin.”Pintu kami selalu terbuka. Kalau ke Tapin akan kami jamu lebih meriah,” ujarnya.
Usai bersilaturahmi di hari pertama kunjungannya, pengurus PWRI Tapin melanjutkan serangkaian kegiatan.
Di hari kedua, mereka melakukan senam pagi di Taman Putri Petung.
Selain itu mereka juga mengunjungi Hutan Kota dan Siring Kandilo.
Di hari terakhir kunjungan, rombongan menyempatkan berkunjung ke Museum Sadurengas yang berada di Kecamatan Paser Belengkong.
Pewarta: Mahmud/ Hutja, Editor: Hutja