Karya KWT Binaan Tahura Petangis Dipamerkan di Ecoprint Fashion Week
Tana Paser – Pada pagelaran Ecoprint Fashion Week di Jakarta 29-31 Maret 2024 lalu, Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis Kabupaten Paser menampilkan beragam karya busana yang dibuat limbah dedaunan khas di kawasan konservasi tersebut. Kepala Bidang Pengelolaan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser, Syarifuddin, mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan di Gandaria City Pondok Indah Jakarta Selatan itu, merupakan wadah menampilkan kreativitas para ibu-ibu yang tergabung dalam Wanita Kelompok Tani (KWT) binaan Tahura.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan yang dilakukan dengan masyarakat sekitar kawasan dalam rangka peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat,” kata Syarifudin di Tanah Grogot, Rabu (03/4/2024).
Pria yang biasa disapa Udin itu menambahkan, busana yang ditampilkan dalam even itu beerasal dari limbah serbuk gergaji kayu ulin yang banyak terdapat di Tana Paser. “Serbuk kayu ulin ini kemudian di lakukan perebusan hingga mengeluarkan tanin dan digunakan sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan tentunya menjadi warna khas, karena ulin merupakan tanaman endemik kalimantan yang banyak terdapat di Kabupaten Paser,” terang Udin.
Daun daun yang digunakan juga diambil dari dari sekitar kawasan Tahura, mulai dari tanaman pakis, jarak wulung, kenanga, pinus, laban, karamunting, kates jepang dan daun jati. Ecoprint merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang tentunya ramah lingkungan.
Karena ecoprint menggunakan pewarna yang dihasilkan dari kayu, daun dan kulit dari tumbuhan. Oleh karena itu Bidang Pengelolaan Tahura kini terus melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar kawasan tahura untuk terus berinovasi mengembangkan kegiatan ecoprint ini sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan Tahura.
Pewarta: Hutja. Editor: Ropi’i