Wujudkan Sistem Informasi Akurat dan Terpadu, Diskominfostaper Paser Perkuat Kualitas SDM Operator Data OPD
TANA PASER – Guna mendukung terwujudnya sistem informasi yang akurat dan terpadu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Paser terus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) operator data di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfostaper, Puji Widyastanti, menyampaikan bahwa data merupakan instrumen penting dalam pembangunan daerah. Untuk itu, pihaknya telah menggandeng 42 OPD, termasuk kecamatan, untuk menunjuk satu operator data di masing-masing instansi.
“Setiap OPD kini telah memiliki operator data yang bertugas menginput data sektoral. Mereka juga telah diberikan pelatihan agar mampu menjalankan tugasnya secara optimal,” ungkap Tanti, sapaan akrabnya, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, keberadaan operator data tersebut mendapat dukungan penuh dari Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, melalui pembentukan Surat Keputusan (SK) Operator Satu Data.
Para operator ini secara rutin mengadakan pertemuan untuk menyelaraskan proses pengumpulan, penginputan, dan penyimpanan data. Mereka juga dilibatkan dalam Program Satu Data C-KN, yang terhubung dengan sistem pemerintahan pusat, provinsi, serta kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah, Paser sudah menjalankan program ini dan progresnya terus menunjukkan perkembangan positif,” ujarnya.
Masyarakat kini dapat mengakses data sektoral dari berbagai OPD di Kabupaten Paser melalui laman https://data.paserkab.go.id/home. Data yang tersedia mencakup berbagai sektor, antara lain ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial, kependudukan, pariwisata, dan kepegawaian.
Dalam Forum Satu Data yang digelar Mei lalu, Bupati Paser menegaskan pentingnya reformasi pengelolaan data di lingkup pemerintahan daerah. Ia menyebut bahwa kebijakan harus berbasis data yang akurat, bukan asumsi.
“Tidak boleh ada lagi kebijakan tanpa landasan data yang kuat. Integrasi lintas sektor, keterbukaan akses, serta perlindungan data pribadi adalah hal yang harus kita jaga bersama,” tegas Bupati Fahmi.
Ia pun mengingatkan pentingnya kolaborasi antara wali data, produsen data, dan pembina data dalam mewujudkan tata kelola data yang baik. Menurutnya, pencapaian indikator pembangunan seperti penurunan angka kemiskinan dan peningkatan nilai SAKIP sangat bergantung pada kualitas data yang dimiliki.
“Data yang akurat menjadi pondasi utama dalam merumuskan kebijakan, memahami kebutuhan masyarakat, dan menyalurkan program secara tepat sasaran,” tutupnya.