BeritaPerikanan

Sejalan Visi Paser TUNTAS, Program Satu Juta Benih Ikan Bersertifikat Dorong Transformasi Sektor Perikanan

TANA PASER – Program satu Juta benih Ikan unggul bersertifikat yang digagas Pemerintah Kabupaten Paser menjadi salah satu wujud implementasi visi pembangunan “Paser TUNTAS”, khususnya pada aspek transformatif. Program ini ditujukan untuk mendorong perubahan positif di sektor unggulan daerah, terutama perikanan, guna meningkatkan nilai tambah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya alam.

Melalui Dinas Perikanan, Pemkab Paser terus memperkuat peran sektor budidaya ikan air tawar sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal. Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan produksi, produktivitas, sekaligus memperluas kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dinas Perikanan Paser, Rudiansyah, menjelaskan bahwa program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) yang tersebar di wilayah Kabupaten Paser. Dukungan diberikan dalam bentuk distribusi calon induk (CALIN) ikan unggul dan bersertifikat kepada Unit Pembenihan Rakyat (UPR), yang saat ini berjumlah sembilan unit aktif.

“Dengan induk yang bersertifikat, kita bisa menjamin benih yang dihasilkan lebih sehat, tumbuh lebih cepat, dan tahan terhadap penyakit. Ini juga bagian dari edukasi kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan benih yang tidak jelas asal usulnya,” kata Rudiansyah, Selasa (8/7/2025).

Ia menambahkan, induk ikan bersertifikat memiliki keunggulan genetik yang dapat mencegah terjadinya inbreeding (perkawinan sekerabat), meningkatkan nilai jual benih, dan memperkuat daya saing produk perikanan lokal. Benih dari induk bersertifikat juga lebih mudah mendapatkan Sertifikat Mutu Benih, yang dibutuhkan untuk penetrasi pasar yang lebih luas.

Sebagai bagian dari penguatan sistem pembenihan, Pemkab Paser juga tengah menyiapkan pembangunan dan pengembangan Balai Benih Ikan (BBI). BBI tersebut akan menjadi pusat produksi benih berkualitas, tempat pelatihan dan pembinaan pembudidaya, serta mendukung ketahanan pangan daerah.

Program ini juga diproyeksikan menjadi salah satu sumber PAD dari hasil produksi benih berkualitas. Melalui pendekatan yang terintegrasi antara produksi, pelatihan, dan tata kelola mutu, sektor perikanan diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.

Rudiansyah menegaskan bahwa untuk menjamin efektivitas program, bantuan benih hanya diberikan kepada pembudidaya yang tergabung dalam POKDAKAN, sedangkan calon induk ikan diperuntukkan bagi pembenih yang fokus pada produksi benih, bukan untuk kebutuhan konsumsi langsung.

Total Views: 19 ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + eight =