Jelang Pilkada, Peran Pemuka Masyarakat Paser Diperlukan Jaga Kondusifitas
Tana Paser – Wakil Bupati Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf membuka sosialisasi wawasan kebangsaan yang diikuti pemuka masyarakat, di hotel Kyriad Sadurengas, Kamis (28/3/2024). Dia mengatakan pentingnya kegiatan itu setelah Pemilu serentak 2024 yang menguras energi dan perhatian masyarakat. “Kegiatan ini penting untuk menjaga harmonisasi di tengah masyarakat setelah penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024,” kata Masitah.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil perolehan suara, baik untuk pemilihan presiden maupun anggota legislatif. Masitah menilai dari hasil pengumuman tersebut, pastilah ada yang menang dan ada yang kalah, hal itu merupakan sebuah kewajaran dalam sebuah kontestasi politik. “Harapan kita, bagi yang menang tidak jumawa dan terlebih bagi yang kalah harus menerima dengan lapang dada. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dalam perhelatan politik tersebut. Hendaknya diselesaikan secara konstitusional, melalui berbagai lembaga peradilan yang ada,” ucapnya.
Karena perbedaan pilihan selama tahapan pemilu, sedikit banyak berdampak terhadap harmonisasi sesama anak bangsa, tidak terkecuali di Kabupaten Paser. kita patut bersyukur dengan kedewasaan warga Kalimantan Timur, bisa menerima hasil pemilu dengan lapang dada dan kembali bersama melanjutkan pembangunan daerah.
Masitah menilai pentingnya peran pemuka masyarakat dalam menjaga persatuan. Pada kesempatan itu ia mengucapkan terima kasih atas sumbangsih para pemuka masyarakat Paser yang berpartisipasi aktif menjaga kerukunan, keharmonisan dan kedamaian di daerah ini sehingga terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara di Kaltim, yang bisa dikatakan “indonesia mini”di negeri ini.
Lanjut Masitah mengatakan apabila pada 14 februari lalu masyarakat diuji melalui pesta demokrasi terbesar ketiga di dunia yakni pemilu serentak 2024 untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin nasional. Ujian selanjutnya adalah tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024. Kehangatan politik menjelang pilkada sudah terasa dan rakyat kembali akan dihadapkan pada perbedaan pilihan dan pendapat.
Peran para pemuka masyarakat kembali diharapkan untuk dapat terjun ditengah masyarakat, agar perhelatan pilkada bisa berjalan lancar, aman dan damai sehingga terpilih pemimpin amanah. Masitah mengajak pemuka masyarakat untuk mengawal terus demokrasi bangsa ini sebagai sarana pemersatu bangsa untuk selamanya.
Ia berpesan untuk menghindari politik yang memanfaatkan sentimen kelompok dan identitas secara berlebihan sehingga merusak tatanan berpotensi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah terjalin baik. Harus diakui, katanya, dengan sistem demokrasi multi partai saat ini, pemanfaatan kelompok identitas tertentu untuk kepentingan perolehan suara tidak bisa dihindari.
“Sekali lagi saya tekankan, pemuka masyarakat beserta jajarannya, berperan penting untuk memberikan pengertian kepada khalayak ramai, agar tidak terlalu berlebihan menyikapi setiap perbedaan dalam ajang pesta demokrasi, baik tingkat nasional maupun daerah,” pesan Masitah.
Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i