Catatan Ekspedisi Kesehatan IDI Paser, Pola Hidup Masyarakat Terpencil Harus Dirubah

“Hasil pemeriksaan yang berlangsung selama satu hari, anak-anak di Desa Tanjung Aru umumnya mengalami radang paru-paru.” (Ketua IDI Paser dr. Hadiwijaya)

Tana Paser – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Paser mencatat ada beberapa pola hidup masyarakat di desa terpencil yang perlu dirubah agar bisa menerapkan pola hidup sehat.

“Ada beberapa evaluasi kasus beberapa penyakit saat kunjungan kami ke Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan kemarin (rabu),” kata Ketua IDI Paser, dr. Hadiwijaya, Kamis (2/3).

Dalam kegiatan ekspedisi pelayanan kesehatan di daerah terpencil itu, IDI Paser menurunkan empat dokter spesialis yaitu dokter anak, penyakit dalam, mata, dan dokter kebidanan dan kandungan.

Hasil pemeriksaan yang berlangsung selama satu hari, anak-anak di Desa Tanjung Aru umumnya mengalami radang paru-paru. Pada kegiatan itu IDI juga memberikan konsultasi perkembangan anak.

Untuk penyakit mata, diketahui cukup banyak masyarakat pesisir yang menderita katarak. Sementara kegiatan kebidanan, banyak dilakukan pada pemeriksaan USG kehamilan terhadap puluhan ibu hamil.

Menurut Hadiwijaya, secara umum penyakit metabolik banyak diderita masyarakat setempat seperti hipertensi, diabetes, dan stroke.

“Hal itu dikarenakan gaya hidup, konsumsi makanan terlalu asin dan minuman mengandung gula berlebih, kurang bergerak, kurang olahraga, dan jarang periksakan diri ke layanan kesehatan,” ucap Hadiwijaya.

Ia mengatakan, hasil pemeriksaan dokter spesialis menjadi bahan evaluasi layanan kesehatan setempat untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif atau pencegahan.

“Hasil evaluasi para spesialis kemudian ditindaklanjuti oleh dokter di puskemas dengan melakukan kegiatan yang bersifat preventif seperti kegiatan penyuluhan perubahan gaya hidup maupun konsumsi makanan atau melakukan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas),” terang Hadiwijaya.

Kunjungan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser itu, kata Hadiwijaya, selanjutnya akan dilakukan di Kecamatan Muara Samu. Pada tahun 2022 lalu kegiatan serupa dilakukan di Desa Muara Andeh Kecamatan Muara Samu.

“Selanjutnya kami juga ada agenda ke Desa Senipah untuk pelayanan kesehatan gratis dan pemberian bantuan,” kata Hadiwijaya.

Pewarta : Hutja Editor : Ropii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *