Momentum Hari Pahlawan, Wujudkan Pendidikan Berkualitas Menuju Indonesia EMAS

Tana Paser – Setiap tanggal 10 November di setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang rentetan peristiwa pertempuran yang terjadi di Kota Surabaya 73 tahun silam yang merupakan perang fisik pertama setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya.Meski saat ini Indonesia sudah terbebas dari perang, pemaknaan Hari Pahlawan bisa dinamis dengan perkembangan zaman.

Ketua I Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Provinsi Kalimantan Timur, Kasrani Latief, mengatakan Hari Pahlawan menjadi momentum untuk merefleksi terhadap kondisi objektif dunia pendidikan di Indonesia. Para pahlawan yang telah gugur mempertaruhkan jiwa raganya untuk merebut kemerdekaan, harus dihargai dengan mengisi kemerdekaan dengan mereproduksi pahlawan-pahlawan baru melalui pendidikan.”

“Pahlawan masa kini tidak lagi orang yang merelakan jiwa raganya menghadapi para agresor, tetapi mereka yang mampu membuat inovasi kreatif dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.” katanya.

Kasrani Latief menambahkan “Generasi saat ini atau sering disebut Gen-Z ataupun milenial membutuhkan penjelasan, pemahaman, hingga akhirnya sampai kepada penghayatan untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam kehidupannya.”

Kasrani Latief meningatkan bagi anak muda dan pelajar bahwa “Hari Pahlawan menjadi momentum untuk melakukan introspeksi atas kontribusi yang telah diberikan para pelajar dan anak muda di seluruh indonesia kepada bangsa ini serta memunculkan semangat baru sebagai bentuk pengimplementasian nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.”

“Tentunya kita berharap semua anak-anak Indonesia harus sekolah, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk tidak terjadi putus sekolah, termasuk pendidikan Kesetaraan dan juga banyak kemudahan lainnya bagi masyarakat tidak mampu dengan harapan semua anak bisa sekolah,”jelasnya.

Kasrani Latief menambahkan “Patut disadari bahwa untuk menjadi bangsa besar, tangguh dan berpengaruh, maka salah satu kekuatan strategis yang harus dipersiapkan adalah kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, dengan kualitas SDM yang tangguh, cita-cita menjadi bangsa yang berdikari akan tercapai”.

Oleh karena itu, Kasrani Latief mengajak “Semua elemen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan iklim pendidikan yang sehat dan visioner untuk mewujudkan kemandirian bangsa di masa depan menuju Indonesia EMAS.” Mengakhiri Penjelsannya.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *