6 Desa di Paser Serah Terima Program Pengembangan Infrastruktur

TANA PASER, MCKabPaser – Sebanyak 6 desa di Kabupaten Paser menerima bantuan pekerjaan fisik melalui program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew) dari Balai Prasarana Pemukiman (BPP) Wilayah Kaltim tahun anggaran 2019.

Serah terima dilakukan di ruang pertemuan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKP2) Kabupaten Paser, Kamis (13/02/2020).

Kabid Kawasan Pemukiman pada DPKP2 Paser Syahdani mengatakan serah terima hasil pekerjaan dilakukkan setelah pekerjaan fisik tersebut selesai.

“Setelah pekerjaan selesai, dokumennya diserahkan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) ke BPP Kaltim, kemudian BPP menyerahkan ke Pemerintah Desa,” kata Syahdani.

Keenam desa yang mendapat program Pisew tahun 2019 yakni Desa Sungai Tuak di Kecamatan Tanah Grogot. Pembangunannya berupa jalan produksi perkebunan dan pertanian di Desa Sungai Tuak menuju Desa Pulau Rantau.
Sementara di Desa Pasir Belengkong Kecamatan Pasir Belengkong, dibangun jalan untuk produksi perkebunan.

Di Lori Kecamatan Tanjung Harapan, dibangun dermaga pelabuhan pendaratan ikan.

Di Desa keluang Paser Jaya dan Desa Klempang Sari Kecamatan Kuaro, dibangun pembangunan box culvert 4 unit dan drainase untuk jalan perkebunan.

Bantuan lainnya, di Desa Bukit Seloka Kecamatan Long Ikis, berupa pembangunan pasar desa untuk aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Di Desa Sebakung Makmur Kecamatan Long Kali, bantuan diperuntukkan peningkatan jalan untuk produksi pertanian.

“Harapannya dengan dibangun infrastruktur melalui Pisew, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa penerima bantuan dan desa sekitarnya,” ungkap Syahdani.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pada Balai Prasarana Pemukiman (BPP) Wilayah Kaltim Wishnu Aryo Wibisono mengatakan, bantuan Pisew di setiap desa berupa uang yang dikelola secara mandiri untuk kebutuhan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Jadi totalnya sekitar Rp.3,6 Miliar diperuntukkan 6 desa penerima bantuan,” kata Wishnu.

Dengan dikucurkannya bantuan kepada enam desa tersebut, kata Wishnu, Pemerintah Desa diharap tidak berhenti sampai di situ saja.

“Artinya tidak stagnan. Peningkatan infrastruktur bisa didukung melalui dana desa atau sumber lainnya. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wishnu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *