APDESI Paser Gelar Studi Tiru, Bupati Fahmi: Langkah Strategis Untuk Kemajuan Desa

DENPASAR, MCKabPaser – Guna meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien melalui pemerintahan yang profesional, partisipatif dan transparan, Para kepala desa, sekdes dan perangkat desa ikuti studi tiru dan peningkatan kapasitas manajemen pemerintahan desa angkatan ke-9 tahun 2022.

“Sebagaimana dalam misi PASER MAS, untuk membangun pemerintahan dimaksud dibutuhkan keseriusan dari semua pihak, terutama para aparatur pemerintahan desa,”kata Bupati Paser dr. Fahmi Fadli saat membuka kegiatan, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Paser Sinta Fahmi Fadli di Hotel Quest SAN Denpasar Bali, Jumat (15/7/2022).

Diakui Bupati Fahmi, untuk menjalankan peran tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang produktif, handal serta profesional.

Apa yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang ABDESI Kabupaten Paser ini merupakan salah satu langkah untuk menciptakan SDA yang profesional.

“Terima Kasih kepada DPC APDESI Paser telah melakukan langkah strategis untuk kemajuan desa di Kabupaten Paser, untuk bersama-sama belajar dan meniru desa yang maju di Bali, serta di daerah lainnya,” ujar Bupati Fahmi.

Bupati Fahmi menyarankan kepada ABDESI agar kedepannya tidak hanya Kepala desa yg di berangkatkan, tokoh masyarakat, pemuda desa, Bumdes, PKK juga diajak bersama.

“Untuk membangun desa tidak akan bisa kalau hanya Kepala Desa saja, tapi seluruh elemen yang ada di desa,” pungkasnya.

Kegiatan yang digelar selama empat hari itu menghadirkan narasumber ketua Desa Wisata Carangsari Kabupaten Badung Gustavo.

Turut hadir dalam kegiatan itu, mewakili Bupati Badung Kepala Dinas Pariwisata I Nyoman Rudiarta, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Candra Irwanadi, Camat Tanah Grogot M. Guntur, Kuaro M. Sidik Said, Long Ikis Arnain, Pasir Belengkong Salman dan Camat Muara Samu Rusdiansyah.

Sementara Ketua DPC APDESI Nasri APDESI sangat mengapresiasi  Bupati Paser dr. Fahmi Fadli karena telah mendukung kegiatan ini.

Nasri menjelaskan dipilihnya Provinsi Bali ini yaitu untuk mengadopsi wisata desa yang ada  di Desa Carangsari Kabupaten Badung.

“Yang paling penting, karena Kabupaten Paser nanti akan menjadi penyangga IKN untuk itu perlu inovasi inovasi desa yang berbasis jasa dan wisata. Kalau tidak dipersiapkan dari sekarang maka nantinya desa-desa kita akan tertinggal dari desa kabupaten lain yang ada di sekitar IKN,” jelas Nasri.

Ia mengaku, persoalan yang mendasar dari kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan bagi Kepala Desa untuk melakukan perubahan di desanya sesuai dengan kondisi desa. Serta memahami isi dari pada Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa.

“Harapannya kegiatan ini bukan hanya sekedar jalan-jalan, akan tetapi apa yang didapatkan di sini akan segera diterapkan ke desa-desa di Kabupaten Paser,”tutup Nasri.

Foto : DPC ABDESI Paser

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *