BAPPEDA LITBANG Gelar Rakor TPPS, Sinta Fahmi Fadli : Dalam Mengatasi Stunting Perlu Tindakan Yang Cepat

TANA PASER, MCKabPaser – Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Paser diperlukan tindakan dan langkah yang cepat dimulai dari tingkat kecamatan hingga desa.

“Jangan habiskan waktu untuk rapat-rapat saja, segera beraksi dan bergerak cepat ke tingkat kecamatan hingga desa untuk pembinaan soal stunting,” ungkap Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Paser Ny.Sinta Fahmi Fadli, saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (Rakor TPPS) di Pendopo Kabupaten, Rabu (14/9/2022).

Dikatakan Sinta, berbagai cara yang telah dilakukannya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Paser.

Salah satunya dengan program pemberian satu anak satu butir telur setiap hari dari usia enam bulan.

“Saat ini sudah 18.920 butir telur telah kami berikan di 13 locus stunting,” kata Sinta.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDA LITBANG) Kabupaten Paser M. Isnaini Yanuardi mengatakan kegiatan ini merupakan tahapan lanjutan dari lima tahapan yang sudah dilaksankan, bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah lain.

“Saat ini sampai kepada tahap ke enam, yaitu manajemen data bertujuan untuk memperbaiki, memverifikasi dan validasi data stunting, terutama untuk 20 locus prioritas di Paser,” kata Isnaini.

Diungkapkan Isnaini, saat ini sudah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di 139 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Paser.

“Dalam hal ini yang banyak terlibat dalam pembentukan TPPS adalah Dinas Pemeberdayaan Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Paser,” ungkapnya.

Kegiatan yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Romif Erwinadi, Para Kepala OPD, Para Camat dan Para Kepala Desa itu diinisiasi BAPPEDA LITBANG Paser.

Ditambahkan Isnaini, induk penanganan stunting ini ada di BAPPEDA LITBANG, karena perencananan dan data-data awal serta penentuan kebijakan dalam penanganan stunting dirumuskan di BAPPEDA LITBANG.

Berdasarkan data awal dari Dinas Kesehatan, maka perlunya tahap manajemen data ini, yakni dalam rangka untuk memastikan dan mempertajam kisaran data stunting di Kabupaten Paser.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan persentase penderita stunting di Kabupaten Paser.

“Semoga dari proses validasi data ini nantinya bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai angka stunting sehingga mendekati rilnya,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *