BPBD Paser Petakan Desa Rawan Bencana, Bentuk Destana Libatkan Masyarakat
Tana Paser, MCKabPaser – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser telah memetakan 102 desa di 10 kecamatan sebagai daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan,kekeringan, angin puting beliung, dan abrasi.
“Di setiap kecamatan ada desa rawan bencana. Potensi rawan bencana tahun ini sama dengan tahun lalu,” kata Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Dodi Lishardi, Senin (21/02/2022).
Ia mengemukakan di Kecamatan Tanah Grogot ada 7 desa rawan bencana. Lalu, di Kecamatan Paser Belengkong 11 desa, di Kecamatan Kuaro 3 desa, di Kecamatan Long Ikis 4 desa, dan di Kecamatan Long Kali 17 desa.
Selanjutnya, di Kecamatan batu Sopang 6 Desa, di Kecamatan Muara Komam 5 desa, di Kecamatan Muara Samu 2 desa, di Kecamatan Batu Engau 4 desa, dan di Kecamatan Tanjung Harapan 3 desa.
Dari 10 kecamatan, Kecamatan Long Kali merupakan wilayah yang menjadi perhatian karena pada tahun 2021 banjir besar pernah terjadi di wilayah tersebut.
“Paling sering terjadi di Long Kali, Kepala telake, dan Sebakung,” kata Lishardi.
Dalam penanganan bencana, BPBD Paser telah membentuk 2 wadah kelompok masyarakat yakni Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kecamatan Long Kali dan Tanah Grogot sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dan pemerintah kecamatan dalam penanggulangan bencana.
“Idealnya setiap desa punya 1 Destana,” ucap Lishardi. Karena dengan jumlah personel BPBD sebanyak 45 orang, diperlukan dalam penanggulangan bencana BPBD Paser juga terus berkoorodinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) di setiap kecamatan.
Upaya pencegahan bencana secara aktif dilakukan BPBD dengan memberikan imbauan kepada masyarakat terkati potensi banjir mengingat curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir. “Terutama untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar mewaspadai luapan air sungai,” katanya.
Pewarta : Hutja, Editor : Ropi’i