Pemda Paser Fokus Kembangkan Industri Pengolahan Pertanian di 2023

Tana Paser – Bupati Paser dr. Fahmi Fadli mengatakan pemerintah daerah pada tahun 2023 akan fokus pada pengembangan industri pengolahan pertanian.

“Konsentrasi APBD tahun 2023 pada bidang pertanian, yaitu pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Fahmi saat persetujuan DPRD Paser terhadap APBD tahun 2023, di ruang rapat paripurna Balling Seleloi, Rabu (09/11).

Fahmi menerangkan komitmen itu tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023.

Dalam rangka meningkatkan perekonomian mandiri berbasis pertanian, kata Fahmi, Pemda Paser akan merevitalisasi sektor pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan.

“Baik untuk penduduk Paser maupun sebagai penyangga IKN, Pengembangan industri berbasis sumber daya pertanian, pemberdayaan UMKM,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan pelayanan publik untuk mendukung program tersebut. Hal itu, katanya, dilakukan dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintah dengan mengintegrasikan sistem informasi pelayanan publik, serta meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pelayanan Publik.

Pemda Paser, lanjutnya, di tahun 2023 juga akan menguatkan layanan infrastruktur dan kualitas pengelolaan lingkungan hidup;Upaya itu ditempuh melalui berbagai strategi diantaranya memperlancar konektivitas dan aksesibilitas antar desa, kecamatan dan Ibu kota Kabupaten, serta sentra pertumbuhan ekonomi.

“Meningkatan kualitas pembangunan sarana dan prasarana publik, meningkatkan ketersediaan rumah layak huni, akses air bersih, sanitasi dan infrastruktur lingkungan permukiman,” ucap Fahmi.

Ia berujar di tahun 2023 Pemda Paser juga akan meningkatkan SDM dan kesejahteraan sosial.

“Ditempuh melalui berbagai strategi diantaranya peningkatan kualitas belajar mengajar melalui penyediaan sarana prasarana, peningkatan dan pemerataan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan literasi masyarakat melalui peningkatan akses dan kualitas perpustakaan,” paparnya.

Meningkatkan SDM dan kesejahteraan sosial, lanjut dia, juga dilakukan dengan peningkatan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, penurunan prevalensi stunting, pembudayaan perilaku hidup sehat, peningkatan akses dan mutu layanan KB, dan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan.

Selain itu, dipandang perlu adanya perluasan kesempatan kerja guna meningkatkan SDM dan kesejahteraan masyarakat.

“Yang didukung peningkatan kompetensi, produktivitas, perlindungan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan keluarga dan perlindungan sosial dan penguatan pemberdayaan masyarakat,” tutur Fahmi.

Pewarta: Hutja, Editor: Ropi’i

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *